by

Kasus Covid-19 Meningkat, Jangan Kalah Lawan Corona, Hindari Kerumunan dan Kurangi Mobilitas

SINTANG, MEDIA KALBAR

Sampai saat ini data menunjukkan 837 kasus terkonfirmasi dengan angka kesembuhan 751 orang dan yang dirawat 78 orang serta pelaksanaan pemeriksaan 9791 spesimen. Untuk tren kenaikan kasus minggu ke-4 bulan Maret 2021 cukup meningkat, hal ini disampaikan pada konfrensi pers di ruangan Command Center Pemda Sintang, Jum’at (26/03/2021)
Dalam sistim perawatan ada 139 orang, sementara ruang isolasi khusus di RSUD tinggal 4 orang yang sebelumnya 9 orang sementara sudah dipindahkan. Kemudian untuk di ruangan Pinere ada 6 orang, Rusunawa 79 orang, 44 orang sedang dalam isolasi mandiri karena gejalanya tanpa gejala dan gejala sangat ringan.
Jadi untuk perawatan pasien covid Kabupaten Sintang menggunakan 2 pasilitas yaitu, pasilitas RSUD digunakan untuk pasien gejala sedang, berat sampai kritis dan ICU di Rusunawa dikhususkan untuk pasien gejala ringan sampai gejala sedang.
Berdasarkan gejala untuk tingkat kesembuhan Kepala Dinas Kesehatan dr. Harysinto Linoh menjelaskan,” 88%, 11% masih dalam perawatan dan 1% kasus meninggal. Untuk jenis kelamin laki-laki lebih banyak terkonfirmasi, hal ini kemungkinan lebih banyak kegiatan mobilitas.
Pasien berdasarkan umur paling tinggi umur dewasa muda dari usia 11-40 Tahun, sedangkan kasus meninggal banyak terjadi pada usia 61-80 Tahun.
Total dari awal Kabupaten Sintang untuk 14 Kecamatan yang ada semuanya pernah ada kasus konfirmasi bukan kondisi saat ini.
Hasil pantauan pemetaan wilayah Sinto juga menerangkan,” Untuk pemetaan Kecamatan biasanya dikeluarkan oleh Dinkes setiap hari Selasa, kemudian dalam hasil pemantauan kami Resiko Sedang yaitu Sintang, Sungai Tebelian dan Binjai Hulu. Resiko Rendah Kelam Permai, Sepauk, Serawai, Dedai, Ketungau Tengah, sedangkan dalam Zona Hijau Kayan Hulu, Kayan Hilir, Ketungau Hilir, Tempunak, Ambalau, dan Ketungau Hulu. Jadi hasil pemetaan sampai hari ini ada 6 Kecamatan yang masuk dalam zona hijau tidak ada kasus aktif.
Sampai saat ini pihak Pemkab Sintang masih berusaha untuk semua pasien yang positif bisa dilakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing dan tetap diawasi ketat oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang.
Sementara itu Direktur RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang dr. Rosa Triffina, MPH menjelaskan, bahwa dari Tanggal 22 Maret 2021 telah membuka satu ruangan lagi untuk pasien covid dimana rungan ini terdapat 8 tempat tidur dan 2 digunakan ruangan jika ada pasien emergency yang memerlukan tindakan kita sudah punya ruangan khusus, kemudian 1 ruangan buat perawatan paska operasi dan sisanya 6 tempat tidur.
Rosa juga menjelaskan, ” untuk di ruang IGD hanya sekrening pertama yang sifatnya sementara, apabila hasil tes PCR positif maka pasien tersebut akan dipindahkan untuk perawatan selanjutnya yang secara intensif.
Berdasarkan data yang ada kasus pertama covid-19 Kabupaten Sintang Tanggal 18 Maret 2020 pasien dari Sekadau. Kemudian untuk orang Sintang Minggu ke-4 April 2020 sebanyak 2 orang. Kemudian kasus mulai tinggi dapat bulan September 2020 38 kasus dan puncaknya di akhir Oktober dan awal Nopember 2020 Minggu ke-3 87 kasus dan ini kasus tertinggi dalam Satu Minggu. Sesudah libur Natal dan Tahun Baru melonjak menjadi 63 kasus, 62 kasus pulang dari Pontianak dan 1 tranmisi lokal.
Masuk pada fase bulan Februari 2021 60 kasus dan puncaknya Minggu lalu sebanyak 94 kasus yang di dominasi klaster go wes, balap sepeda, rumah ibadah, Kantor BPN dan ini pertama kali ditemukan dalam Satu Minggu.
Dalam sesi yang sama Bupati Sintang dr. H. Jarot Winarno, M. Med, PH menerangkan, ” Dengan kejadian ini pelajaran yang kita petik adalah bahwa 5M harus kita terapkan dan tegakkan, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
Dalam rangka penaganan covid Tingkat Nasional ini kalau Jakarta belum beres Ibu Kota Provinsi lain pasti belum beres, jadi kalau Pontianak belum beres Sintang juga nggak bakalan beres, terang Jarot.
Bahwa mutasi genetik dari virus ini sudah terjadi kemana-mana sehingga kita seringkali mendapat konfirmasi positif corona yang resiko tinggi, pernah juga kita mendapatkan klaster dari Surabaya yang ganas langsung fenomoni ini termasuk yang kenak ini go wes masuk yang ganas jadi berhati-hatilah.
Menyikapi masalah ini, pihak Pemerintah Kabupaten Sintang sekarang membuka vaksinasi lansia.
Dijelaskan Jarot, ” Tidak ada yang meninggal karena tidak ada penyakit penyertanya semuanya meninggal adanya penyakit penyerta, jadi kalau usia lanjut di atas 60 Tahun memiliki penyakit penyerta bagus kita prioritaskan vaksinasi.
Ada kemungkinan bahwa strem covid-19 yang masuk Sintang mulai dari yang agak jinak sampai yang kira-kira agak ganas, dengan melihat situasi ini maka dihimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih meningkatkan kedisiplinan melakukan proteksi diri dengan 5M kemudian kita akan segera menetapkan PSBB kita jam operasional dan mengajak kepada masyarakat untuk Micro Lockdown, Sintang jangan kalah lawan corona, ajak Jarot.(Martin)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed