by

Pelantikan Kristian Wahyu Sutrisno Sebagai Ketua DPD-PSI Kota Pontianak Dianggap Cacat Hukum Dan Tidak Sesuai Mekanisme

Pontianak, Media Kalbar

Pelantikan ketua DPD-PSI kota pontianak Kristian Wahyu Sutrisno, oleh PLT Ketum DPP-PSI ( Giring Ganesha ) Jum’at 18/06/2021 terlihat dipaksakan pada hal jelas bahwa untuk menjadi ketua DPD-PSI Kabupaten/kota haruslah orang yang tercatat sebagai warga masyarakat Kab/Kota dimana yang bersangkutan berdomisili. seperti yang pernah dijelaskan oleh Seketaris DPW-PSI Kalbar Sela Aprilia, sedangkan yang bersangkutan Kristian Wahyu sutrisno jelas-jelas warga masyarakat Kabupaten Kubu Raya, ini menunjukan adanya ketidak benaran didalam kepengurusan. Apalagi tidak adanya Surat Keputusan (S.K) pergantian ataupun pemecatan, tidak adanya pemberitahuan dan penjelasan secara detail oleh seketaris ataupun ketua DPW-PSI Kalbar tentang adanya pergantian, apakah pelantikan tersebut dapat dianggap sah dan tidak cacat hukum.

Hal ini disampaikan oleh Ecky Selaku Kader PSI yang dilengserkan sebagai Ketua DPD PSI Kota Pontianak kepada media kalbar (mediakalbarnews.com), Sabtu (19/6/21).

Disampaikan lebih lanjut bahwa, Ini merupakan suatu catatan dan bisa menjadi bahan ketawaan bagi ormas-ormas maupun parpol bahwa satu-satunya parpol dimana saat menjelang hari pelantikan hari jum’at tanggal 18/06/2021 saat itu juga baru ada pemberitahuan posisi pengantian, “itupun bukan berupa surat keputusan (S.K) melainkan struktur Kepengurusan yang menunjukan bahwa saya hanya sebagai wakil ketua, Sungguh ini merupakan suatu tamparan yang sanggat memalukan yang diciptakan, dibuat oleh oknum penggurus DPW-PSI kalbar karena lebih menunjukan, menonjolkan dan meninggikan egonya, kenapa saya katakan begitu.? Karena untuk menutup-nutupi kesalahan-kesalahan rekan mereka, yang kesana-sini mengaku sebagai seketaris DPD-PSI Kota Pontianak, pada hal sudah jelas kedudukannya hanya sebagai seketaris DPC-PSI Kecamatan pontianak kota. Apa ngak malu sama pak walikota, pak gubernur. Pantaslah begitu keras Ketua Panitia Penyambutan PLT Ketum DPP dan seketaris DPW-PSI dengan mengatas namakan Ketua DPW-PSI menunggu saya dirumah Radang jam 4 sore, ternyata setelah saya pergi toh pak akimnya ngak ada, yang ada kalian-kalian yang begitu keras membela kristian. Pantaslah Ketua Penyambutan PLT Ketum (Bro Derek) meminta saya agar memilih kristian sebagai seketaris DPD Kota Pontianak, Karena saya menolak dan tidak mengajukan nama kristian sebagai seketaris, maka dilakukanlah konspirasi yang jelas-jelas terlihat kasar cara bermainnya. Pada hal masih ada permainan yang lebih rapi, lebih baik dan lebih santun didalam politik, jadi jagan karena ingin menutupi malu, justru malah menambah malu. Apa tidak malu PLT Ketum DPP-PSI dengan adanya kejadian seperti ini.? ” Tuturnya.

lanjut Ecky, Mestinya pelantikan DPW dan DPD-PSI sekalbar dibatalkan karena cacat secara hukum dan tidak sah.
Saya sudah merasakan semenjak pertengahan bulan lima selepas idul fitri, gelagat gerak dan sifat seketaris DPW-PSI ( Sela Aprilia ) dan ketua Penyambutan PLT Ketum DPP-PSI ( Bro Derek ) sudah terbaca oleh saya, yang selalu mengatas namakan ketua DPW-PSI kalbar memanggil saya. “Tetapi pak Akim sendiri mengakui tidak ada, walaupun yang ada saya ketahui saya tidak mau ikut campur, terserah merekalah, itulah jawaban pak Alexius akim kepada saya. Kan nampak kebohongan-kebohongan mereka semua. Inikah bakal calon pemimpin rakyat partai Solidaritas Indonesia. Belum jadi wakil rakyat aja sudah menunjukan sifat pembohong, sudah menjelek-jelekan ketua DPW-nya sendiri, mengatakan setiap ada kegiatan semua inisiatip kami-kamilah patungan untuk biaya kantor dan lain sebagainya, pak akim sepeserpun ngak pernah keluar duit. Ini calon pemimpin dari PSI yang harus dipilih rakyat.? jadi siapa setiap bulan gaji seketaris, dan biaya lain-lainnya kalau bukan pak akim, sampailah DPD-PSI kota pontianakpun ikut dijelek-jelekan saya masih masa bodoh. Inikah calon-calon pemimpin psi yang katanya intoleransi, memiliki solidaritas sesama tapi pembohong dan suka saling menjelekan.” ungkap Ecky yang sampai saat ini masih setia pada PSI walaupun “dikerjain” oleh oknum politik PSI.

Media Kalbar mengkonfirmasikan masalah ini kepada Ketua DPW PSI Provinsi Kalbar, Alexius Akim melalui Whatsapp tapi hingga berita ini naik belum ada jawaban. (amad)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed