by

Perkembangan Demokrasi Indonesia di Era Digitalisasi

Jakarta, Media Kalbar

Indonesia negara terbesar di dunia baik dalam aspek populasi, ekonomi, , sosial budaya, keberagaman dan demokrasi. Selain itu, Indonesia juga mengalami pertumbuhan penduduk produktif jauh lebih banyak jumlahnya dibandingkan dengan usia tidak produktif yang disebut bonus demografi.

Ilham Mendrofa menyampaikan pernyataannya, dalam sebuah diskusi terbuka di Sekretariat SMSI Pusat JL. Veteran II No.7C, bahwa kita optimis masa depan Indonesia 5- 10 tahun kedepan akan gemilang karena saat ini Indonesia dalam fase tumbuh berdemokrasi. Sebab, masyarakat yang guyub dimulai dari bertetangga dan berkeluarga adalah kunci dan pokok kekuatan bangsa Indonesia.

Untuk itu sangat penting dibangun komunikasi atau dialog dalam bentuk diskusi dengan tema toleransi untuk mengingatkan akar kemanusiaan kita yaitu bertetangga yg baik. Rukun bertetangga adalah anak tangga untuk rukun dalam politik dan dalam praktik-praktik kehidupan bernegara.

Media online di era digital yang berada dinaungi SMSI sebagai Serikat Media Siber Indonesia, memiliki peran nyata untuk membangun kesadaran baru yang toleran dan moderat dengan memberikan porsi pada konten-konten positif dan edukatif dalam kehidupan berdemokrasi.

Sementara, Sekjen GAMKI Sahat Sinurat menyatakan dalam diskusi terbuka di gedung SMSI PRESS CLUB menegaskan bahwa narasi kebangsaan jalan suci dan damai mengeratkan persatuan bangsa Indonesia. Leluhur bangsa ini telah menyatakan dengan tegas rekatkan diri kalian dan katakan bahwa kami adalah satu bangsa Indonesia dengan ideologi pancasila, bhineka tunggal ika, NKRI dan UUD 45. Sebab karakter luhur dan asli bangsa Indonesia adalah karakter gotong royong, ungkap Sahat Sinurat, Jakarta, Selasa, (26 April 2021).

Presidium Gerakan Kemasyarakatan PP PMKRI Albion Samosir menyatakan ruang yang tepat untuk mengevaluasi, mengoreksi, dan memperkuat kembali toleransi kita di tengah perubahan zaman yang kian masif. Isu-isu intoleransi yang didengungkan melalui media digital harus menjadi perhatian kita bersama. Isu-usi intoleransi di media sosial harus diimbangi dengan pesan-pesan toleransi, warisan multikultarilisme harus digelorakan melalui platform digital.

Diskusi bertajuk “Berkah Ramadhan, Menguatkan Toleransi di Era Digital” yang diselenggarakan oleh Populis Indonesia dan SMSI bertempat di Sekretariat SMSI Pusat Jl. Veteran II No. 7 Gambir Jakarta Pusat.

Dalam diskusi ini turut dihadiri oleh oleh Ketua Umum SMSI Pusat dan dalam sambutannya menyampaikan generasi milenial harus menjadi pelaku sejarah dan masuk dalam dunia politik. Untuk itu diskusi semacam ini perlu dilakukan secara intensif untuk merangsang nalar, logika dan pikiran yang konstruktif dewasa ini. Dalam diskusi tersebut dihadiri oleh kalangan aktivis dan insan pers.

Di akhir diskusi juga Aktivis Perempuan Milenial Piet Cintya Mawar mengajak msayarakat luas untuk menggunakan platform media sosial seperti tiktok, face book, IG dll sebagai sarana untuk mengkampanyekan pesan-pesan berunsur toleransi, keberagaman, dan gotong royong sesama anak bangsa.(*/Amad)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed