by

Ada Tiga Cukong Besar PETI di Kabupaten Ketapang Koordinir Ratusan Exavator..?!

Ketapang, Media Kalbar

Tindakan tegas Kapolres Ketapang yang baru beberapa bulan menjabat telah berhasil meberangus satu buah Exavator dan empat orang karyawan Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Ketapang baru – baru ini.

NCW Investigator Kalimantan sangat mendukung atas ketegasan Kapolres Ketapang menindak tegas Pelaku PETI di Ketapang yang sudah semakin spektakuler sepertinya ada oknum tertentu yang membekingi..??? “sedang kami lacak.” Kata Ibrahim MYH Investigator NCW Kalbar.

NCW Investigator Kalbar sangat berharap, agar semua jajaran Polres Ketapang seharusnya menginformasikan kepada Kapolres Ketapang, siapa – siapa Cukong Besar yang mengkoordinir sekitar ratusan Exavator Pekerja PETI yang mungkin belum diketahui oleh Kapolres Ketapang hingga kini.

“NCW mendapat Info dari berbagai pihak di Ketapang, bahwa ada tiga Bos Besar Cukong PETI di Ketapang ; (SB), (AL), (AH) yang mengkoordinir PETI di Ketapang yang berkemungkinan Kapolres Ketapang belum mengetahuinya dikarenakan ada indikasi dilindungi oleh oknum – oknum tertentu.” Ungkap Ibrahim MYH Investigator NCW Kalbar kepada mediakalbarnews.com (Media Kalbar), Senin (4/10/21).

menurutnya, Informasi yang berkembang diterima NCW Investivator Kalbar baru – baru tentang ada indikasi keterlibatan Oknum – Oknum tertentu di Ketapang penyalur BBM ke PETI yang khusus melalui (WT).

“Berdasarkan Informasi yang berkembang, bahwa WT ini juga penyalur alat berat Exavator untuk kegiatan Pekerja PETI di Ketapang.” Katanya.

Penyaluran Beberapa alat berat Exavator yang disalurkan oleh WT Bos BBM Penyuplay ke Pekerja PETI di Ketapang tersebut, diduga Alat Berat Exavator tersebut dikordinir Cukong Besar PETI (AH) di Ketapang apakah benar..??? Sedang dilacak.

“NCW Investigator Kalbar akan menyampaikan Mafia PETI yang menggunakan skitar ratusan Alat Berat Exavator Pekerja PETI di Ketapang kepada Kapolres Ketapang, diduga ada indikasi beberapa oknum tertentu terlibat nelindungi para pelaku PETI di Ketapang tersebut sehingga tertutup informasi bagi Kapolres Ketapang yang baru beberapa bulan menjabat.” tuturnya.

Secara pasti, lanjut Ibrahim MYH, bukti nyata telah berlangsung lama pelaku dan pekerja PETI di Wilayah Ketapang selama ini, kerusakan lingkungan akibat bekas pekerja PETI di Ketapang tersebut semakin rusak parah dan semakin meluas.

NCW Investigator Kalbar berharap pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan beserta Dinas ESDM Provinsi Kalimantan Barat hendaknya segera mengambil suatu tidakan terhadap pekerja PETI di Ketapang. ” Karena selama ini kedua Dinas terkait tersebut sepertinya ada indikasi pembiaran, ada apa..???” Pungkas Ibrahim MYH dengan penuh tanya. (amad)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed