Sambas, Media Kalbar – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sambas melaksanakan uji petik Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan (PDPB) pada 21–27 September 2025. Hasil pengawasan menemukan masih adanya ketidakakuratan data pemilih yang berpotensi mengganggu kualitas demokrasi. Kamis, 30 September 2025
Ketua Bawaslu Kabupaten Sambas, Yesi Mayasanti, S.Pd., M.E., menyampaikan bahwa pengawasan ini bertujuan memastikan data pemilih yang dikelola oleh KPU benar-benar valid, akurat, dan terkini.
“Pengawasan data pemilih adalah bagian dari tanggung jawab konstitusi Bawaslu untuk memastikan hak pilih masyarakat agar tetap terjamin. Dari hasil uji petik, terlihat bahwa sebagian data sudah valid, namun masih ada yang tidak akurat dan itu tidak bisa diabaikan.
Data pemilih yang tidak akurat harus segera dibenahi agar tidak menimbulkan masalah pada saat Pemilu maupun Pemilihan,” tegas Yesi.
Temuan Uji Petik :
Dari 168 sampel pemilih yang diteliti secara acak di 11 kecamatan, Bawaslu Sambas menemukan:
59 pemilih (35%) tercatat meninggal dunia tetapi masih ada dalam DPT.
38 pemilih (23%) meninggal dunia namun sudah tidak lagi tercatat di DPT.
32 pemilih baru (19%), yakni warga yang baru berusia 17 tahun dan sudah memiliki KTP-el.
1 pemilih pensiunan TNI (1%) yang belum masuk DPT.
21 pemilih pindahan (12%) yang sudah terdaftar dalam DPT.
17 pemilih masuk (10%) yakni warga baru yang terdaftar dalam DPT.
Temuan ini memperlihatkan masih tingginya data Tidak Memenuhi Syarat (TMS), terutama terkait pemilih meninggal dunia yang belum dicoret dari daftar pemilih.
Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Bawaslu Sambas, Henny Yusnita, menegaskan pentingnya keterlibatan masyarakat.
“Pengawasan PDPB bukan hanya tugas Bawaslu, tetapi juga membutuhkan peran semua elemen masyarakat di Sambas. Tanpa partisipasi publik, sulit mewujudkan data pemilih yang valid, akurat, dan terkini,” ujarnya.
Bawaslu Sambas menegaskan akan terus mengawal pemutakhiran data pemilih agar kualitas daftar pemilih tetap terjaga.
“Data pemilih yang valid dan akurat merupakan fondasi negara demokrasi yang sehat dan kuat. Kami berkomitmen untuk mengawasi, mendorong perbaikan, serta mengajak masyarakat bersama-sama mewujudkan Pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil,” tutup Yesi Mayasanti. (Rai)











Comment