by

Flying Vaksin, Satono Tandatangani Prasasti Sebagai Bukti Sejarah, Pangkoopsau I Marsma: Saya Terakhir Ke Sini Tahun 2014 dan Sekarang Sudah Banyak Kemajuan

Sambas,Media Kalbar-Kabupaten Sambas menjadi wilayah perbatasan di Kalimantan Barat yang pertama kali dilakukan Flying Vaksin atau vaksin terbang oleh TNI Angkatan Udara. Vaksinasi massal di Landasan Udara Liku oleh TNI AU dan Pemerintah Kabupaten Sambas mencetak sejarah baru dengan mendarat perdana Pesawat CASSA NC 212 membawa vaksin dan sembako di Landasan Udara Liku, Kecamatan Paloh,Rabu (18/8/2021).

Bupati Sambas, Satono mengatakan pendaratan perdana pesawat CASSA 212 merupakan jawaban atas penantian masyarakat Sambas, terutama warga Paloh.

Terlebih ikut mendarat bersama pesawat itu adalah Pangkoopsau I Marsma Tedi Rizalihadi beserta jajarannya yang membawa tenaga medis dan vaksin serta sembako untuk diberikan kepada masyarakat perbatasan.

“Saya mewakili seluruh masyarkat Sambas berterimakasih banyak kepada Bapak Panglima TNI AU. Mudah-mudahan Panglima dan Danlanud bisa membangun daerah perbatasan Sambas yang saat ini sedang butuh perhatian pemerintah pusat,” katanya.

Satono mengatakan, momen bersejarah pesawat CASSA 212 mendarat di Landasan Udara Liku mejadi harapan besar bagi masyarakat Paloh sebagai wilayah yang berbatasan langsung antara Sambas dan Malaysia.

Momen itu kata dia, selaras dengan Inpres Nomor 1 Tahun 2021 tentang pengembangan wilayah perbatasan.

“Mudah-mudahan niat kita membangun kawasan ini bisa cepat terealisasi. Saya mohon dukungan Pak Panglima untuk mengakomodir harapan-harapan masyarakat Sambas. Saya ingin Pak Panglima menjadi jembatan Pemda Sambas dengan Kementrian Perhubungan,” katanya.

Paloh kata Satono punya potensi yang luar biasa, salah satunya ada lobster sebagai hasil laut yang bernilai ekonomi tinggi.

Dia berharap ke depan, Landasan udara Liku bisa menjadi Bandar Udara (Bandara) komersil untuk mendukung ekonomi perbatasan, sektor bahari, perkebunan dan pariwisata yang sangat strategis untuk dikembangkan.

Dalam kesempatan itu, Bupati Satono juga menandatangani prasasti sebagai bukti sejarah pendaratan perdana pesawat CASSA 212 di Landasan Udara Liku.

Dia juga melihat langsung proses vaksinasi massal yang dilakukan TNI AU untuk masyarakat sekitar.

“Sambas ini belum sampai 50 persen vaksinasinya. Maka saya sangat bersyukur kedatangan Pak Panglima hari ini membawa nakes dan vaksin, juga sekaligus memberikan sembako kepada masyarakat,” pungkasnya.

Di tempat yang sama Pangkoopsau I Marsma, Tedi Rizalihadi menyampaikan, Flying Vaksin adalah langkah percepatan vaksinasi massal oleh TNI AU dengan menggunakan pesawat sebagai sarana transportasi tenaga kesehatan dan membawa vaksin di wilayah yang sulit di jangkau. Di Sambas, lokasi Landasan Udara Liku menjadi lokasi pertama dilakukan vaksin terbang tersebut.

“Sambas ini adalah pioner, baru di Sambas inilah sebagai percontohan vaksin terbang di Kalimantan Barat. Di Jakarta, daerah-daerah penyangga yang belum tersentuh. Seperti di Depok dan Bekasi kita jembut bola. Dan sekarang kita juga melakukan hal yang sama, daerah yang jauh kita jemput bola, kita datangi supaya mempercepat vaksin diberikan ke masyarakat,” katanya.

Lanjutnya lagi Tedi Rizalihadi menjelaskan, pelayanan Flying Vaksin sesuai perintah Panglima TNI dan Kepala Staf TNI AU untuk mendukung percepatan vaksinasi di perbatasan. Dia menggambarakan, di DKI Jakarta saat ini cakupan vaksinasi sudah mencapai 80 persen. Dia berharap, dengan dukungan TNI AU, angka vaksinasi di Sambas bisa meningkat.

“Flying Vaksin ini kita membawa nakes dan vaksinnya dengan pesawat CASSA NC 212. Kita juga membawa bantuan sembako untuk masyarakat Paloh. Saya terakhir ke sini tahun 2014. Sekarang sudah banyak kemajuan, ini suatu kebanggan bagi saya. Harapan saya lokasi yang sangat strategis ini tidak hanya berhenti di sini saja pembangunannya,” jelasnya.

Tedi Rizalihadi mengatakan, jenis vaksin yang mereka bawa ke Landasan Udara Liku hari ini adalah Astrazeneca. Untuk mendukung proses vaksinasi, mereka juga membawa vaksinator dari Rumah Sakit Angkatan Udara (RSAU) dr Mohammad Sutomo Supadio Pontianak.

“Jenis vaksin yang kita bawa adalah Astrazeneca, vaksinatornya dari RSAU dr Mohammad Sutomo. Kita juga berkoordinasi dengan Dinkes Kalbar untuk program selanjutnya. Masyarakat Liku ini tidak ada yang takut di vaksin. Karena vaksin ini aman dan halal, dan itu betul-betul memberikan dampak besar yang bagus untuk penanganan Covid-19,” pungkasnya.

Urai Rudi

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed