BANDUNG, Media Kalbar
Dalam upaya memperkuat fungsi sosial dan edukatif pada aset-aset strategis milik BUMN, PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) yang merupakan bagian dari Holding Perkebunan Nusantara (PTPN III Persero) menjadikan Rengganis Suspension Bridge (RSB) di Kawasan Kebun Teh Rancabali, Bandung, sebagai laboratorium nyata bagi pendidikan vokasi dan eduwisata.
Wahana wisata yang dikelola PTPN I Regional 2 bekerja sama dengan PT Prakarsa Mulia ini tidak hanya menjadi magnet wisatawan, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran bagi para siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dari berbagai daerah di Indonesia, khususnya jurusan pariwisata.
Rengganis Suspension Bridge memiliki karakteristik unik karena menggabungkan tantangan fisik dan mental, menjadikannya menarik sebagai media pembelajaran praktik. Sejak dari proses antrean tiket, pemeriksaan fisik dan psikis, hingga penanganan kondisi darurat dan pelayanan pasca kunjungan, setiap prosedur mengandung nilai edukatif yang relevan dengan dunia pariwisata dan manajemen layanan.
Pantauan di lapangan pada Ahad (19/10/2025) menunjukkan tingginya minat pengunjung yang antre sejak pagi di wahana jembatan gantung sepanjang 370 meter dan berada di ketinggian 75 meter ini. Antrean pengunjung di area loket, shelter persiapan, hingga mulut jembatan dipenuhi wisatawan dari berbagai daerah yang ingin menikmati sensasi melintas di atas lembah hijau kebun teh Rancabali.
Dari ratusan petugas yang bertugas di area tersebut, sebanyak 29 orang merupakan siswa Praktik Kerja Lapangan (PKL) dari SMK Negeri Pandeglang, Banten. Mereka mendapat pembekalan teknis serta pendampingan langsung oleh petugas profesional. Melalui pengalaman ini, para siswa menyebut Rengganis Suspension Bridge sebagai laboratorium vokasi yang ideal bagi pelajar untuk menerapkan teori dalam konteks kerja nyata.
“Alhamdulillah saya bisa menimba ilmu dan pengalaman di sini. Kalau di sekolah kami hanya dapat teori, di sini kami langsung dibimbing dan diuji untuk menerapkannya. Saya berharap bisa bekerja di sini nanti kalau sudah lulus,” ujar Siti Choirunnisa (16), siswa SMK Negeri Pandeglang, saat ditemui di sela tugasnya melayani pengunjung.
Kapasitas Pembelajaran Terbatas, Antusiasme Tinggi
General Manager Rengganis Suspension Bridge, Hendrik Afialwan, menyebut minat sekolah-sekolah untuk menjadikan RSB sebagai tempat PKL terus meningkat. Namun demikian, pihaknya harus membatasi jumlah peserta agar proses pembelajaran tetap efektif.
“Banyak sekali yang mengajukan proposal PKL, tapi kami harus membatasi jumlahnya agar pembelajaran tetap maksimal. Setiap siswa yang kami terima dibimbing secara intensif dan bergilir,” ujar Hendrik.
Investasi SDM untuk Masa Depan
Direktur Utama PTPN I, Teddy Yunirman Danas, menegaskan bahwa inisiatif tersebut sejalan dengan visi perusahaan untuk tidak hanya berfokus pada agroindustri, tetapi juga berkontribusi terhadap pengembangan sumber daya manusia (SDM) melalui sektor agrowisata.
“PTPN I tidak hanya berfokus pada bisnis perkebunan, tetapi juga berperan dalam pembangunan manusia. Program PKL di Rengganis ini adalah investasi kami untuk masa depan Indonesia. Dengan memfasilitasi praktik langsung, kami memastikan siswa SMK memperoleh kompetensi yang relevan dan mampu bersaing secara global,” ujar Teddy Yunirman Danas.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PTPN I, Aris Handoyo, menambahkan bahwa wahana wisata ini menjadi contoh nyata sinergi antara bisnis dan fungsi sosial BUMN.
“Rengganis Suspension Bridge yang berada di area aset PTPN I Regional 2 kini berfungsi ganda, sebagai destinasi wisata unggulan sekaligus living laboratory bagi siswa-siswi SMK. Ini adalah cara konkret BUMN mengintegrasikan fungsi bisnis dengan tanggung jawab sosial untuk mencetak tenaga kerja terampil dan berintegritas,” jelas Aris Handoyo.
Dukungan Holding Perkebunan Nusantara
Sebagai bagian dari transformasi ekosistem bisnis Holding Perkebunan Nusantara (PTPN III Persero), PTPN I terus memperluas fungsi aset-aset agrowisatanya agar memberikan nilai tambah tidak hanya secara ekonomi, tetapi juga sosial dan edukatif.
“Program seperti ini merefleksikan semangat Creating Shared Value (CSV) yang menjadi prinsip pengelolaan di lingkungan Holding Perkebunan Nusantara. Kami mendorong setiap regional agar menjadi katalis pembangunan berkelanjutan di wilayah operasionalnya,” ujar perwakilan Holding PTPN III Persero dalam keterangan resmi.
Ke depan, PTPN I Regional 2 bersama PT Prakarsa Mulia akan terus memperluas kolaborasi pendidikan vokasi di kawasan agrowisata untuk mendukung peningkatan kualitas SDM sesuai kebutuhan industri pariwisata dan sektor perkebunan nasional. (Mbis/MK)











Comment