by

Lestarikan dan Bangkitkan Kebanggaan Seni Budaya Lokal

Kubu Raya, Media Kalbar

Dalam upaya melestarikan dan membangkitkan kebanggaan terhadap beragam seni dan budaya nusantara.di Kalbar Khususnya di Kabupaten Kubu Raya Perkumpulan Seni Beladiri Pukul Tujuh silat kampung.

Pada hari Resepsi pernikahan Saudara Kandung Hery.ST Kepala Desa Sungai Rengas Perkumpulan Seni Beladiri Pukul Tujuh silat kampung memperkenal kembali Buya seni Yang ada di Indonesia

Ketua Umum sekalis Gus Guru Sebasar Perkumpulan Seni Beladiri pukul Tujuh Silat Kampung Rusmika yang Kerap di sapah Pak meng menyakini pentingnya pemahaman nilai-nilai luhur bangsa bagi generasi muda. “Beragam kearifan lokal dan nilai-nilai budaya bangsa perlu diperkenalkan dan diajarkan pada generasi muda sejak dini agar seluruh masyarakat Indonesia akan mengerti bagaimana menjaga persatuan di tengah-tengah keberagaman saat ini.”Ucapnya.

Salah satu contohnya yang kami lakukan pada hari ini dari Perkumpulan Seni Beladiri Pukul Tujuh silat kampung kami hadir sebagai Palang Pintu
pada hari Resepsi pernikahan Yesi Permata sari,S.Te.Keb Putri dari Bapak M.Yasin.M.Nawawi dan Ibu Saripawati Dengan Putra dari Bapak H.Daeng Abu Airah(Alm.)dan Ibu Hj.Fatimah
di Jalan Raya Sungai Berembang RT.002/RW.002 Desa Sungai Rengas Pada hari Minggu(04/4),” papar Ketua Umum Dan juga selaku Guru Besar Di Perkumpulan Seni Bela Diri Pukul Tujuh Silat Kampung Rusmika Yang kerap di sapa Pak Meng, kepada wartawan Minggu (04/04/2022)

Pada Waktu Yang Sama Ismail Djayusman Selaku Ketua Pelaksana harian dan Juga sekaligus Merangkap sebagai Pelatih yang di dampingi Safi.i dan Ruswita Selaku Humas di Perkumpulan Seni Bela Diri Pukul Tujuh Silat Kampung beserta anak anak asuhannya.

“Ismail menjelaskan melalui berbagai upaya pelestarian seni dan budaya lokal,diharapkan nilai-nilai luhur bangsa juga dapat terwariskan.”Tandasya

Masih Kata Ismail hari ini kami tampil sengaja kami kemas dengan menampilkan berbagai pakaian adat tradisi Etnis yang ada di Indonesia dengan mengusung Tema Bhineka Tunggal Ika walau pun berbeda Suku tapi kita tetap satu.

Sehingga kearifan lokal dan budaya kita tidak akan mudah tergerus tradisi baru dan budaya asing karena masyarakat mampu melakukan filter. “Harus kita pahami juga,dikarenakan pesatnya perkembangan teknologi information and communication technology (ICT) di era globalisasi ini, budaya dan tradisi asing sangat mudah masuk dan mempengaruhi berbagai aspek-aspek kehidupan masyarakat,“ungkap Ismail.”(Tim/MK)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed