by

NCW Investigator Kalbar Pertanyakan Apakah Semua Urusan PETI Diserahkan Ke Presiden..?!

Pontianak, Media Kalbar

Statment Bang Midji (H. Sutarmidji, red) Gubernur Kalimantan Barat di beberapa media massa terkemuka di Kalimantan Barat cukup menghebohkan dan sangat memalukan dikarenakan pernyataan Seorang Gubernur ; Pertambangan Emas Tanpa Izin Pakai Exavator Hanya Presiden yang bisa menghentikannya. “Apakah benar Seorang Gubernur selaku Kepala Daerah tidak memiliki Skill. Semestinya seorang Gubernur harus bisa mendaya gunakan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang semestinya jangan dibiarkan pakum, malu dong..!!!” ungkap Ibrahim MYH NCW Investigator Wilayah Kalbar yang disampaikan kepada media kalbar / mediakalbarnews.com, Jumat (10/12/21).

Ibrahim MYH sangat menyayangkan cara kepemimpinan Bang Midji selaku Kepala Daerah yang sepertinya sudah kehilangan otoritas, semestinya Aparat Penegak Hukum seperti Pihak Kepolisian Daerah Kalimantan Barar beserta seluruh jajarannya bantu dong Pak Gubernur kita yang sudah hampir kapok menghadapi Pertambangan Emas Ilegal di Kalbar yang begitu semakin maraknya menggunakan Alat Berat Exavator yang sepertinya Kalimantan Barat ini seperti Negeri Tak Bertuan hingga mengakibatkan kerusakan Hutan, Lahan dan Lingmungan Hidup semakin parah, “kemana saja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan kok terdiam juga seperti terbius terpukau seribu bahasa, ada apa semuanya itu..???” ujarnya.

Menurutnya, Seorang Gubernur Kepala Daerah, tak perlulah berharap kepada Presiden mengurus Pertambangan Emas Ilegal atau dikenal PETI yang semakin maraknya gunakan alat berat. Karena sudah jelas dan dapat diketahui Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batu Bara, dengan sangsi pidana 5 tahun penjara dan didenda Rp. 100.000.000.000,- “Hanya saja mungkin Pak Gubernur malu – malu kucing hingga belum pernah meminta bantuan kepada Kapolda Kalbar untuk melaksanakan UU No. 3 Tahun 2020 tersebut. Atau urusan WPR dan IPR tu agar Pertambangan Emas di Kalbar tidak Ilegal lagi.” ungkapnya lagi.

Dikatakan juga bahwa Statement  H. Sutarmidji selaku Gubernur Kalimantan Barat tersebut sangat memalukan dikarenakan banyak kalangan di masyarakat menilai ketidak mampuan seorang Kepala Daerah yang semestinya memiliki otiritas yang mampu menentukan sikap kepemimpinan yang tidak diragukan oleh masyarakat.

Masalah Pertambangan Emas Tanpa Izin yang lazim disebut PETI yang sudah berlangsung lama di Kalimantan Barat ini, tentu tak terlepas banyak pihak yang berkepentingan diduga ada keterkaitan beberapa Orang – Orang Penting yang mementingkan diri pribadi dan kelompok di atas kepentingan negara yang diduga terlibat di dalamnya hingga sampai saat ini masyarakat mungkin belum mengetahui siapa Bos Besar dan Orang Besar dan Orang kuat yang terlibat mendatangkan Alat Berat sejenis Exavator yang telah bertebaran di pelosok Kalimantan Barat yang berakibat memperparah kerusakan Hutan, Lahan dan Lingkungan Hidup, ada apa dibalik semua nya itu hingga seorang Kepala Daerah sepertinya tidak sanggup mengatasi Pertambangan Emas Ilegal di Kalimantan Barat yang semakin spektakuler.

“Jika sikap seorang Gubernur Kepala Daerah yang sepertinya tidak memiliki otoritas, semesti Pihak Kepolisian Daerah Kalimantan Barat beserta seluruh jajaran maupun Pihak Kodam XII Tanjungpura selaku memiliki Peranan Penting Teritorial beserta seluruh jajarannya, janganlah dibiarkan Pak Gubernur kita yang sepertinya lagi sedang kalap dengar semakin maraknya alat berat Exavator merambah hutan di Kalimantan Barat ini. Bantu dong Pak Gubernur kita yang sedang kehilangan otoritas tersebut. Malu dong jika Presiden ngurus Pertambang Emas Ilegal di Kalimantan Barat ini, apa kata dunia dan sangat memalukan..!!!” tuturnya.

Ibrahim Myh, NCW Investigator Kalbar sangat Apresiasi terhadap satu – satu Kapolres Kapuas Hulu yang berani dan tegas memasang papan pengumuman menyetop kegiatan Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Wilayah Hukum nya. Namun para pekerja Pertambangan Emas Ilegal berjalan terus tak ada satupun Para Pekerja Peti yang menghiraukan Pengumuman Kapolres Kapuas Hulu tersebut, duduga alat berat untuk pekerja PETI tersebut dibekingi Orang Kuat atau Kebal Hukum..???

“NCW Investigator Kalbar sedang melacak siapa Bos Besar Alat Berat Exavator yang bertebaran yang begitu semakin banyak jumlahnya hingga merusak hutan, lahan dan lingkungan hidup menggunakan alat Berat Exavator Pada PETI. Apakah ada Orang Penting di Pusat Yang Membekingi yang mementingkan pribadi dan kelompok di atas Kepentingan Negara..???” katanya.

“Waspadalah Tuhan akan Murka, jangan sampai hukum rapuh akibat keserakahan berebut Harta Karun.” imbuh Ibrahim MYH. (amad)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed