by

Terkait PETI Di Desa Beringin, Idul Zainudin Siap Bersaksi Apa Yang Disampaikan Badong Adalah Benar

Pontianak, Media Kalbar

“saya Idul Zainudin membantah pernyataan Kades Beringin dan Remadi Ketua Pemungut inkam Beringin, Saya juga siap bersaksi apa yang disampaikan Badong Adalah kebenaran, Sekarang Kades dan Remadi antek oknum.”

demikian disampaikan oleh Idul Zainudin salah satu Warga Desa Beringin Kecamatan Bunut Hulu Kabupaten Kapuas Hulu melalui posting di akun media sosial nya yang disampaikan kepada media kalbar /mediakalbarnews.com, Senin (1/11/21).

Menurut Idul bahwa sampai saat ini pungutan terus berjalan, tempat ibadah dijadikan kebohongan, inkam Desa Beringin juga tidak jelas, sampai sekarang belum ada kejelasannya, “dari pemerintah sudah beberapa kali uuntuk pendanaan masjid, tolong inspektorat turun Ke Desa Beringin.” tutup Idul.

Sebelumnya Kepala Desa Beringin Jaya Herman bersama Remadi memberikan penjelasan pada salah satu media online bahwa apa yang disampaikan oleh Rian Efriza alias Badong tidak benar.

Sebagaimana disampaikan oleh Rian Efriza alias Badong dan Iqbaludin, keduanya telah memberikan keterangan dan membongkar persoalan PETI di Desa Beringin dan juga adanya pungutan.  bahwa beberapa waktu yang lalu Kades Beringin Ujang Herman sudah mengakui adanya incam (pendapatan) desa yang di dapat dari upeti Rp.6.650.000/unit diberikan kepada Desa Beringin, dan pengakuan itu disampaikan langsung didepan Kapolres kapuas hulu Wedy Mahadi saat turun langsung ke lokasi peti desa beringin dan melihat langsung pembangunan dari hasil ilegal di desa beringin., “tetapi untuk uang ingkam keamanan sebesar Rp.15.000.000/ unit tolong di telusuri dan diselidiki kemana arah dan tujuan, dan diperuntukan untuk apa? dan ini kurang lebih sudah berjalan selama 4 tahun. Yang jelas koordinator ingkam keamanan ada dan sudah dibentuk didesa beringin. dan saya minta pihak aparat penegak hukum, KPK untuk menelusuri kemana aliran dana tersebut.” tuturnya.

Rian Efriza alias Badong tegaskan sekali lagi tidak akan datang untuk panggilan polisi dan juga pengadilan, sebelum pekerja PETI yang lain ditetapkan sebagai tersangka. “saya berharap kepada Bapak Kapolda untuk cepat menarik kasus ini ke polda kalbar melalui dirkrimsus polda kalbar, dan saya akan membawakan semua bukti-bukti, dan saksi-saksi, biar kita buka secara jelas dan terang benderang, siapa otak, pelaku utama kegiatan peti didesa beringin ini?. saya selalu mengutip perkataan kapolri, ikan busuk dimulai dari kepalanya, kalau kalian tidak bisa membersihkan ekornya, saya akan potong kepalanya.” ucapnya mengakhiri. (amad)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed