Sambas, Media Kalbar – Kabupaten Sambas kembali dilanda bencana banjir yang terjadi sejak 17 Januari 2025. Hingga hari ini, banjir masih merendam sejumlah wilayah, dengan ketinggian air bervariasi antara 10 cm hingga 70 cm.
Menurut laporan pada tanggal 20 Januari 2025 sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Barat, bencana banjir disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan pasang laut yang mempengaruhi daerah pesisir. Banjir pertama kali melanda Desa Semata, Desa Merabuan, Desa Pancur, Desa Arung Medang, Desa Merpati, Desa Simpang Empat, dan Desa Tangaran, Kecamatan Tangaran, yang mulai terjadi sejak 17 Januari 2025. Kemudian, bencana tersebut menyebar ke wilayah lainnya, termasuk Desa Tempapan Hulu, Kecamatan Galing, dan Desa Nibung, Kecamatan Paloh, yang terdampak mulai tanggal 18 dan 19 Januari.
Data sementara yang diterima BPBD Provinsi Kalbar menyebutkan bahwa sebanyak 3.273 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 11.297 jiwa terdampak banjir.
Selain itu, sebanyak 2.515 unit rumah terendam, namun hingga saat ini tidak ada laporan korban jiwa atau pengungsian. Meskipun demikian, sejumlah fasilitas vital seperti 24 unit sekolah dan 23 unit rumah ibadah turut terendam air.
Pihak BPBD dan instansi terkait lainnya terus melakukan pemantauan dan penanganan darurat. Walaupun situasi terbilang terkendali, BPBD Provinsi Kalbar mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti petunjuk dari pemerintah setempat.
Hingga kini, banjir masih berlangsung di beberapa wilayah, dan tim BPBD serta pihak berwenang berfokus pada pemulihan dan penanggulangan bencana. Pemerintah daerah juga terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan kebutuhan mendesak masyarakat dapat terpenuhi. (Rai)
Comment