Pontianak, Media Kalbar – Untuk mengantisipasi dan menanggulangi bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kembali melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) pada Kamis, 24 Juli 2025.
Ketua Satuan Tugas Informasi BPBD Kalbar, Daniel, melaporkan bahwa kegiatan OMC kali ini menggunakan pesawat Cesnna Caravan 208B EX PK-SNG yang melaksanakan dua sortie penerbangan dengan membawa bahan semai berupa Natrium Klorida (NaCl) atau yang lebih dikenal sebagai garam dapur murni.
Berikut rincian kegiatan penerbangan OMC:
Sortie Pertama berlangsung pukul 13.45 hingga 16.06 WIB, dengan wilayah penyemaian awan meliputi Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten Landak, Kabupaten Bengkayang, dan Kota Singkawang. Dalam sortie ini, sebanyak 1.000 kg NaCl ditaburkan di langit.
Sortie Kedua dilanjutkan pada pukul 16.58 hingga 19.18 WIB, dengan penyemaian dilakukan di wilayah Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Landak. Jumlah bahan semai yang digunakan juga mencapai 1.000 kg NaCl.
NaCl yang digunakan dalam OMC merupakan bubuk dengan tingkat kemurnian tinggi, berbeda dengan garam dapur biasa yang dikonsumsi sehari-hari. Dalam konteks OMC, NaCl dimanfaatkan untuk merangsang pembentukan atau pemecahan awan, tergantung pada tujuan operasinya. Dengan metode ini, diharapkan dapat meningkatkan curah hujan di wilayah rawan karhutla.
Keberhasilan OMC sangat bergantung pada sejumlah faktor penting, di antaranya:
Kondisi Cuaca: Suhu, kelembaban, dan arah angin memainkan peran penting dalam efektivitas penyemaian awan.
Teknologi dan Metode: Keakuratan peralatan dan teknik penyemaian juga menentukan hasil.
Dampak Nyata: Ukuran keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh data atau angka, tapi juga dilihat dari hasil nyata seperti turunnya hujan dan berkurangnya potensi kebakaran.
Daniel menegaskan bahwa OMC adalah upaya teknologi manusia yang sangat membantu dalam mencegah dan menanggulangi karhutla, meskipun bukan satu-satunya solusi.
Pendekatan ini menjadi bagian penting dari strategi terpadu dalam menjaga lingkungan dan kualitas udara agar tetap aman bagi masyarakat.
Dengan operasi yang terus dilakukan secara rutin dan terukur, pemerintah berharap risiko karhutla di Kalimantan Barat dapat ditekan seminimal mungkin, sehingga masyarakat terhindar dari dampak buruk kabut asap yang bisa mengganggu kesehatan dan aktivitas sehari-hari. (Rai)











Comment