by

Coffee Morning PMP: Merawat Keharmonisan Dan Persaudaraan Masyarakat Kalbar

Pontianak, Media Kalbar

Kembali Perkumpulan Merah Putih (PMP) Kalimantan Barat melaksanakan Coffee Morning, kali ini mengangkat tema merawat keharmonisan dan persaudaraan masyarakat Kalimantan Barat yang pluralisme. Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Harris Pontianak, Jumat (20/9).

Dalam kegiatan ini dihadiri langsung oleh Pj Gubernur Kalbar, dr. Harisson, M. Kes bersama Perwakilan Forkopimda Kalbar, Ketua Umum PMP H. Sukiryanto beserta pengurus dan para Ketua 24 organisasi Paguyuban Etnis.

Pj Gubernur Kalbar saat memberikan sambutan sangat mengapresiasi kegiatan Coffee Morning yang dilaksanakan oleh PMP Kalbar, mengingat tema yang diangkat sejalan komitmen pemerintah dan masyarakat, “komitmen kita untuk menjaga kebersamaan dan kerukunan antara semua etnis di Kalbar dalam mendukung kedamaian dan pembangunan di Kalbar.” Kata Harisson.

Apalagi lanjut Harisson,  Kalimantan Barat mempunyai sejarah kelam komplik etnis yang merugikan kita semua baik materil maupun moril. “Kalau bicara  kompli di masyarakat, karena kita banyak etnis itu wajar. Namun jangan sampai di provokasi. Untuk itu kita terus tanamkan nilai-nilai kebersamaan dan kedamaian di Kalbar.” Tuturnya.

Pj Gubernur juga mengingatkan jangan sampai terjadi gerakan lebih besar, untuk itu perlu kewaspadaan kita bersama. Maka kegiatan seperti yang dilaksanakan ini harus terus di galakkan yang melibatkan semua etnis di Daerah sampai tingkat kecamatan dan desa.

Sementara dalam pelaksanaan Pilkada Pj Gubernur dalam kesempatan ini mengajak untuk tetap menjaga silaturahmi dan kedamaian.

Ketua Umum Perkumpulan Merah Putih (PMP) H. Sukiryanto saat memberikan sambutan menyampaikan bahwa PMP terdiri 24 Etnis yang ada di Kalimantan Barat. Kegiatan Coffee Morning tetap terus dilaksanakan untuk tetap menjaga harmonisasi dan kedamaian di Kalbar.

PMP juga menjadi contoh menjaga persaudaraan Etnis di Kalimantan Barat. Peristiwa kelam komplik Etnis jangan sampai terjadi lagi, dalam 15 tahun ini di Kalbar sudah tidak ada lagi. “Baru kemarin, dimana gara-gara layangan mau dibawa ke Etnis, maka kita dengan cepat menyelesaikan hal tersebut.” Ungkap Sukiryanto.

Dalam kegiatan ini selain dilaksanakan dialog juga dilaksanakan Deklarasi bersama untuk menjaga kedamaian di Kalimantan Barat. (Amad)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed