Kubu Raya, Media Kalbar
Dermaga tambatan nelayan yang terletak di RT 01/RW 07, Dusun Merpati, Desa Sungai Kakap, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, mengalami kerusakan parah setelah roboh secara tiba-tiba. Akibatnya, warga nelayan yang seharusnya bisa menggunakan fasilitas tersebut kini tidak dapat lagi mengaksesnya.
Lembaga Anti Korupsi Indonesia (Legatisi) mendesak Aparat Penegak Hukum (APH), termasuk Kejaksaan dan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI), untuk segera menindaklanjuti kejadian ini. Ketua DPW Legatisi, Eddy Ruslan, yang juga merupakan tokoh masyarakat Desa Sungai Kakap, Sabtu (15/2/2025) Kepada awak media menegaskan bahwa proyek ini menggunakan anggaran negara, sehingga perlu ada pertanggungjawaban dari pihak-pihak terkait, termasuk Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kubu Raya dan CV Permata Gemilang selaku pelaksana proyek.
“Jangan hanya jadi tontonan! Ini salah satu bukti kinerja dinas yang ada di Kubu Raya, di mana semua permasalahan dianggap sepele,” tegas Eddy Ruslan.
Lebih lanjut Eddy Ruslan Ketua DPW, (Legatisi) menegaskan bahwa peristiwa ini tidak bisa dibiarkan begitu saja.
“Kami mendesak Kejaksaan dan BPK RI segera turun tangan. Ini jelas merupakan bentuk kelalaian yang merugikan masyarakat. Dermaga yang baru dibangun seharusnya bisa dimanfaatkan oleh warga, tetapi justru roboh. Ini harus diusut tuntas agar tidak ada lagi proyek yang asal-asalan dan merugikan rakyat,” ujarnya.
Warga setempat mengungkapkan kekecewaannya atas kejadian ini. Mereka merasa telah dirugikan karena fasilitas yang dibangun dengan uang negara tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya.
“Kami sangat kecewa. Seharusnya, dermaga ini bisa digunakan untuk aktivitas nelayan, tapi malah roboh. Ini harus diperiksa, jangan sampai ada penyimpangan dalam pembangunannya,” ungkap seorang warga.
Legatisi menegaskan akan terus mengawal kasus ini hingga ada tindakan nyata dari pihak berwenang. Mereka juga meminta pemerintah daerah lebih ketat dalam mengawasi proyek-proyek infrastruktur agar tidak terjadi kejadian serupa di kemudian hari.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak terkait maupun pelaksana proyek belum memberikan pernyataan resmi mengenai langkah perbaikan maupun pertanggungjawaban atas insiden ini. Tim awak media dan warga menyatakan akan terus memantau perkembangan kasus ini.(Mk/Ismail)
Comment