Sintang, Media Kalbar
Proyek perkuatan tebing seharga Rp. 24 M 500 juta yang dibangun tahun 2023 dari kantong APBN, kini kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Fondasi bangunan yang seharusnya menurut bestek berdiri tegak justru banyak miringnya bahkan retak dan pecah.
Masyarakat sekitar menyebut paket basah kuyup yang umurnya baru 8 bulan ini sebagai proyek gagal. ” Ini proyek gagal mas. Petugas dan kontraktor pasti kenyang. Lihat saja bentuknya berantakan tampak dibangun asal jadi, ” ucap warga dusun baning kabupaten Sintang
Ia melanjutkan, cara untuk menyikat duit negara dalam pekerjaan perkuatan tebing memang terlalu mudah dan banyak celahnya. Makanya kalau ada yang bilang paket ini sudah sesuai bestek, itu semua omong kosong.
” Kami berharap adanya sanksi terhadap pelaksana termasuk petugas balai, baik administratif maupun hukum perundang undangan. Bila perlu datangkan tim ahli seperti yang pernah polda kalbar lakukan, guna mengetahui kualitas dan kwantitas pekerjaan tersebut, ” pinta warga tadi sambil menambahkan agar kita tahu siapa sih yang kenyang.
Sementara Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan 1, Pramono ST. SP. PSDA melalui suratnya, secara global menjelaskan, sebelum pelaksanaan pekerjaan, pengawas dari BWSK 1 dan konsultan supervisi berada dilapangan untuk memastikan pelaksanaan berjalan sebagamana mestinya.
Kemudian poin selanjutnya, pekerjaan selesai pada akhir tahun 2023 dan saat ini masih dalam masa pemeliharaan. Penyedia jasa bertanggung jawab atas perbaikan pekerjaan. Jadi semua yang dilakukan sudah sesuai perencanaan maupun spesifikasi tehnis.
Dilain sisi, PPK Sungai Dan Pantai, Eko Hadi Siswoyo, ST, ketika ditemui diruang kerjanya, justru cerita lain yang tidak ada hubungannya dengan tehnis pekerjaan. ” Saya nih sibuk, kerjaan banyak, nantilah tunggu waktu senggang, ” elaknya.
PT Gelora Sarana Langgeng selaku pelaksana proyek belum ngomong apa apa. Dimintai konfirmasi lewat chat di WA, tidak pernah menjawab.
Diluar kontek, informasi yang berkembang mengatakan bahwa proyek tersebut sedang ditangani oleh kejaksaan. Namun setelah tim coba melakukan komunikasi lewat HP, sampai detik ini belum ada keterangan yang riil dari pihak Kejaksaan Kalimantan Barat. ” silakan kekantor pak atau melalui surat, ” jawabnya. ( Sgr/mk)
Comment