Pontianak, Media Kalbar
Jika Anda menikmati manisan yang satu ini, dijamin pasti langsung merem melek. Karena sensasi rasanya nan seru, asam manis segar, terlebih dinikmati ketika cuaca panas. Selanjutnya, ketika Anda hanya melihatnya saja, sudah serasa sampai tenggorokan hingga seketika merem melek dan bikin ketagihan.
Itu adalah manisan buah maram yang banyak ditemukan di Kalimantan Barat, salah satunya ada di Kabupaten Sintang.
Buah maram atau asam maram memiliki kulit bulat berwarna merah dan isi kecoklatan. Buah ini biasa dimanfaatkan sebagai bahan baku manisan, sirup, rujak hingga bumbu dapur. Paling banyak ditemukan di Kalimantan Barat, buah maram juga menjadi salah satu buah hutan yang populer di kalangan suku Dayak.
Masyarakat umum menyebutnya sebagai buah asam payak, biasa diolah menjadi manisan kering maupun basah. Kini, buah maram selain dibikin manisan, juga diolah menjadi sirup. Salah satu pelaku usahanya adalah Ernita Iskandar yang biasa disapa Nita, dengan produk maram berlabel Merem Melek yang semakin moncer saja setelah mendapat kucuran modal usaha dari Bank Kalbar.
Mengelola usahanya dari Desa Tanjung Sari, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, manisan Merem Melek ini paling digemari masyarakat, laris manis hingga menjadi salah satu produk cemilan buah tangan alias oleh-oleh bagi pengunjung di daerah ini.
Ernita yang lebih dikenal dengan sebutan Mama Pampang mengaku membangun kembali usaha keluarga yang diturunkan dari sang mama. Usaha manisan buah maram mulai diseriusi Mama Pampang sejak tahun 2017.
“Iya, ketika itu saya melewati Tugu BI yang ada di Sintang, tanpa sengaja pandangan saya tertuju kepada sebuah pohon dengan buah maram yang besar-besar. Nah, dari situlah kepikiran, kenapa saya tidak mencoba kembali membikin manisan maram, meneruskan usaha Mama,” cerita Nita Mama Pampang.
Nita mengolah buah maram sebagai manisan dan sirup. Ternyata sangat disukai oleh masyarakat setempat, dan jualannya laris manis. Terlebih setelah dipromosikan di medsos, pesanan terus mengalir.
Untuk mendukung pengembangan usahanya, Nita mengajukan pinjaman ke Bank Kalbar yang ternyata memberi dukungan penuh atas usaha tersebut. Bank dengan tagline Bank Kite Punye Kite itu membantu permodalan usaha Merem Melek, hingga Nita pun bisa memproduksi lebih banyak lagi.
“Alhamdulillah usaha saya menjadi lancar, berkat didukung oleh Bank Kalbar dan maram Merem Melek ini semakin laris dan selalu dicari oleh para tamu dari luar daerah untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh,” kata Nita gembira.
Dalam kesempatan ini, Nita Mama Pampang juga mengucapkan terima kasih kepada Bank Kalbar yang telah memberikan kemudahan dalam menyalurkan bantuan modal usaha. “Saya mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada Bank Kalbar yang sudah membantu dan membiayai modal untuk kelangsungan usaha ini. Sukses selalu Bank Kalbar. Terima kasih banyak. Insya Allah, terus merem melek,” ucapnya.
Banyak pelaku-pelaku usaha seperti Nita Mama Pampang yang berhasil mengembangkan usahanya setelah didukung kucuran modal kerja oleh Bank Kalbar. Karena core bisnis Bank Kite Punye Kite ini adalah fokus kepada UMKM.
Bank Kalbar memiliki skema kredit yang beragam, dari usaha kecil mikro (KUM), UMKM, KUR, korporasi dan lainnya.
Bank Kalbar terus mendorong meningkatkan kelas UMKM dan mikro, dari usaha kecil menjadi usaha menengah untuk terus berkembang. (Bis/mk)
Comment