Kapuas Hulu, Media Kalbar
Direktorat Jenderal Imigrasi bersama International Organization of Migration (IOM) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Assesmen Bersama di Pintu Masuk Indonesia terkait Kesiapsiagaan dan Pemulihan COVID-19” yang dilaksanakan di PLBN Nanga Badau bersama instansi terkait, Rabu (28/09/2022).
Direktur Kerjasama Keimigrasian Direktorat Jenderal Imigrasi, Heru Tjondro menjelaskan bahwa kerjasama antara Dirjen Imigrasi dan IOM dilaksanakan untuk memfasilitasi koordinasi antar instansi di pintu-pintu masuk antar negara.
“Pandemi Covid-19 berdampak di bidang ekonomi secara luas. Oleh karena itu, pemulihan ekonomi dengan membuka pintu masuk dengan pembatasan tertentu perlu dilakukan. Namun, pembukaan pintu masuk antar negara harus dibarengi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, baik terkait Covid-19 atau penyakit menular lain, misalnya cacar monyet yang saat ini sedang merebak”, ujarnya.
Programme Manager IOM, Sebastien Reclaru menyampaikan bahwa Indonesia termasuk yang terbaik dalam menangani Covid-19. Harapannya, kegiatan asessmen ini dapat menjadi wadah untuk berkoordinasi mewujudkan perjalanan yang aman bagi pelaku perjalanan luar negeri. Temuan dari asesmen ini diperlukan untuk kesiapan manajemen risiko Covid-19 di titik-titik entry point perbatasan Indonesia.
Kabid Inteldakim Kanwil Kemenkumham Kalbar, Samuel Pangihutan Panggabean menyampaikan bahwa kerja sama ini sangat penting mengingat mobilitas pada pintu perbatasan yang sangat tinggi, oleh karena itu, kegiatan ini bertujuan untuk memastikan kesiapsiagaan petugas dalam melakukan screening bagi pelaku perjalanan.
Setelah FGD dilaksanakan, Direktur Kerjasama Keimigrasian Direktorat Jenderal Imigrasi bersama rombongan melakukan kunjungan asesmen ke PLBN Nanga Badau untuk melihat kesiapan manajemen risiko di masing-masing instansi. (**/amad)
Comment