PONTIANAK, Media Kalbar
Penjabat Gubernur Harisson mengatakan bahwa stok beras di Kalimantan Barat yang dipenuhi melalui impor dari Negara Luar seperti Thailand maupun Vietnam dan saat ini harus menjadi perhatian karena kecenderungan negara – negara ini akan mengalami gangguan produksi.
Walaupun demikian, dirinya menekankan untuk tetap waspada namun perlu untuk melakukan antisipasi namun tetap melakukan penguatan produksi pertanian.
“Kalau mereka gangguan produksi (beras) tidak akan memberikan stok mereka dan untuk itu kita menurut secara nasional termasuk Kalimantan Barat diminta untuk melakukan optimasi lahan pertanian untuk meningkatkan produksi beras”, jelasnya saat menghadiri Rapat Koordinasi dalam rangka Pendampingan Perluasan Areal Tanam (PAT) melalui Optimasi Lahan Rawa (OPLA) di Wilayah Kalimantan Barat bersama dengan Aparat Pemerintah di Aula Sudirman Makodam XII Tanjungpura, Jum’at (7/6/2024).
Kemudian Orang nomor satu di Provinsi Kalimantan Barat juga meminta agar Optimasi Lahan ini sesegera mungkin dilaksanakan khususnya jajaran Kodam XII Tanjungpura.
“Kegiatan Upaya Khusus Optimasi Lahan Rawa ini terdiri atas 3 komponen yaitu, Tahap perencanaan yaitu berupa Survei, Investigasi dan Desain (SID) yang sedang dilaksanakan oleh Universitas Tanjungpura. Dilanjutkan dengan pekerjaan konstruksi fisik di Kabupaten/Kota, kemudian Pengolahan lahan yang dilaksanakan oleh petani”, terang Harisson. (Adpim/mk)
Comment