by

Indeks Daya Saing Kalbar Terbaik Setelah Yogyakarta, Sutarmidji Pastikan Kalbar Sudah Ramah Investasi

PONTIANAK, Media Kalbar

Dalam rangka meningkatkan pembangunan sosial ekonomi di daerah, Calon Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) nomor urut 1, Sutarmidji mengungkapkan yang utama harus dilakukan adalah bagaimana menjaga indeks daya saing daerah. Ketika dirinya menjabat sebagai gubernur pada 2018-2023 lalu, Midji-sapaan karibnya mengatakan, telah mampu meningkatkan indeks daya saing daerah dengan baik.

Terbukti, indeks daya saing Kalbar berhasil menduduki peringkat dua nasional, di bidang tata kelola berkelanjutan. “Kita (Kalbar) terbaik setelah (provinsi) Yogyakarta, dan ini menunjukkan bahwa semua lapisan yang menunjangnya sudah berjalan dengan baik,” ungkapnya saat menjawab pertanyaan panelis di segmen kedua debat publik ketiga yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalbar di Aston Pontianak Hotel, Senin (18/11) malam.

Termasuk mengenai perizinan, Midji mengatakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kalbar sudah dinilai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan nilai sempurna atau 100. Yang artinya tidak ada lagi kesulitan-kesulitan dalam pengurusan izin di tingkat provinsi.

“Kemudian kemampuan kita dalam menjawab setiap kebutuhan investasi juga tidak ada lagi yang diragukan. Kenapa? Karena kita sudah berhasil menghapus desa sangat tertinggal, dan desa tertinggal di Kalbar, dan target ke depan, desa berkembang juga harus tidak ada lagi di Kalbar, yang ada hanya desa maju, dan mandiri,” paparnya.

Pembangunan desa sesuai dengan Indeks Desa Membangun (IDM) dinilainya sangat penting. Karena setiap investasi yang akan masuk ke suatu daerah, kebanyakan bersinggungan dengan wilayah desa. Sehingga ketika desa sudah mandiri, otomatis indeks kekuatan ekonomi, sosial, dan lingkungannya sudah baik.

“Nah itulah yang dicari oleh investor. Selain itu kita juga harus menyediakan data-data yang valid, sehingga analisis mereka (investor) untuk investasi di suatu daerah terutama di Kalbar ini, tidak akan merugikan mereka. Mereka bisa menghitung bagaimana kondisi kekuatan SDM (Sumber Daya Manusia), kondisi keamanan, kondisi transportasi, dan lain sebagainya. Itu yang sudah, dan akan terus kita perbaiki,” ungkapnya.**

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed