Pontianak, Media Kalbar
Kecelakaan tragis yang melibatkan truk bermuatan kayu Ulin (Belian) berukuran balok 8x16x4 meter, yang diduga ilegal, kembali menjadi sorotan publik. Truk dengan nomor polisi H 15 05 VE tersebut menabrak pengendara motor di persimpangan empat lampu merah Jalan Mayor Alian, Desa Sungai Raya, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, pada Kamis, 9 Januari 2025, sekitar pukul 12:27 WIB. Pengendara motor dilaporkan dalam kondisi kritis akibat kecelakaan tersebut.
Informasi yang berkembang menyebutkan bahwa kayu yang diangkut truk tersebut diduga berasal dari Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang, dan diduga merupakan kayu ilegal. Warga setempat mengungkapkan bahwa kayu tersebut didapat secara tidak sah dan rencananya akan dibawa ke beberapa titik pembongkaran di Pontianak, termasuk di Pal 10 arah Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya,
Menanggapi kejadian ini, Edyy Ruslan, Ketua Lembaga Anti Korupsi Indonesia (Legatisi), bersama sejumlah awak media, melakukan investigasi di beberapa lokasi Tokoh bangunan dan gudang yang diduga menjadi tempat pembongkaran kayu ilegal di Kecamatan Sungai Kakap pada Rabu, 15 Januari 2025. Namun, Edyy Ruslan mengungkapkan bahwa untuk sementara saat ini tidak ditemukan bukti terkait pembongkaran kayu ilegal yang berhubungan langsung dengan kecelakaan tersebut.
“Sampai saat ini, kami belum menemukan bukti yang mendukung adanya kegiatan ilegal di lokasi yang kami periksa. Kami akan terus melanjutkan investigasi lebih lanjut untuk memastikan apakah ada hubungan antara pembongkaran kayu ilegal dan kecelakaan yang terjadi,” jelas Edyy Ruslan.
Edyy Ruslan juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendorong aparat penegak hukum untuk menindaklanjuti penyelidikan ini, mengingat potensi keterkaitan antara praktik ilegal dan kecelakaan yang mengancam keselamatan masyarakat.
Penyelidikan lebih lanjut diharapkan dapat mengungkapkan fakta-fakta baru terkait asal-usul kayu Ulin ilegal tersebut, serta memberikan kejelasan mengenai kecelakaan yang menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat sekitar.(MK/Ismail)
Comment