KUBU RAYA, Media Kalbar
Sebuah akun Tiktok dengan nama @kalbar.informasii mengunggah video dengan narasi yang dikutip dari salah satu situs berita. Unggahan itu memuat berita tentang Kepala Desa Sungai Ambawang Kuala, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya Asmadi dan sederet kontroversi yang diduga pernah ia lakukan semasa menjabat.
Postingan yang telah disaksikan oleh 77 ribu pengguna platform Tiktok itu ternyata mendapat berbagai respons dari netizen. Dari total 200 lebih komentar, tak sedikit netizen yang seolah mengiyakan bahwa berita kontroversi yang diunggah itu benar-benar terjadi.
Salah satu akun @ari.sah mengaku pernah mengurusi Surat Keterangan Usaha (SKU) di Kantor Pemerintah Desa Sungai Ambawang Kuala. Dia lantas dikagetkan karena dimintai ‘uang kopi’ oleh petugas yang mengurusi dokumen tersebut. Tak cukup sampai di situ, selembar surat yang semestinya bisa selesai dalam waktu singkat juga baru rampung setelah beberapa hari.
“Sya pernah buat SKU ber2hari selesai nya,it pun minta uang kopi petugas nya. di pintu masuk petugas minta uang kopi 25 ribu, saya ambil SKU petugas lain minta uang kopi lagi 35. 2x 60 ribu,” tulis akun tersebut.
Adapun cerita netizen dengan nama @butet_manurung90 juga berkomentar mengenai pengalamannya mengurusi dokumen kependudukan di kantor desa tersebut. Dia bercerita dimintai biaya Rp30 ribu untuk mengurusi dokumen berupa Surat Keterangan Domisili. Biaya yang disetorkan itu bahkan dicatat dalam sebuah buku agar seolah-olah hal itu dianggap sebagai pungutan resmi.
“buat domisili 30 k ada bukunya di catat,” jelasnya.
Cerita lainnya datang dari @beruang_upb dan @baraapi4. Keduanya punya cerita yang hampir mirip karena sama-sama pernah menyetor uang tunai ratusan ribu rupiah untuk mempercepat pengurusan dokumen pertanahan. Namun, setelah disetorkan, dokumen yang mereka butuhkan juga belum kunjung selesai.
“haha… surat prona jak dah tak nampak kelanjutan nye, udh bayar pulak saye to,” tulis akun @beruang_upb.
“tempat juga di mintai buat ngurus SKT ada yang 200 -300 RB.susah kalau buat ngurus surat” sebab pakai uang terus.tolong admin Gerindra masyarakat bawah butuh pertolongan mu,” tulis akun @baraapi4.
Sebelumnya Kepala Desa Sungai Ambawang Kuala, Asmadi sudah mengklarifikasi bahwa hal tersebut tidak benar. (*/mk)
Comment