Kubu Raya, Media Kalbar
Miski, pemilik sawmill kayu olahan di Desa Korek, Sungai Ambawang, merasa resah dengan semakin banyaknya kunjungan dari wartawan dan oknum aparat penegak hukum (APH) ke tempat usahanya.
Dalam konfirmasi kepada media ini, Miski mengungkapkan kekhawatirannya terkait pemberitaan yang telah diterbitkan beberapa waktu lalu dengan judul “Legatisi Pertanyakan Kayu Olahan di Sawmill Di Desa Korek Sungai Ambawang.”
Menurut Miski, setiap bulan ada sekitar 32 oknum wartawan yang datang ke sawmill miliknya, yang menjadi binaannya dikoordinir oleh seorang oknum wartawan berinisial PD. “Nama-nama mereka sudah saya catat, terutama mereka yang datang pada hari-hari besar. Selain itu, sejumlah oknum APH juga rutin melakukan kunjungan,” terangnya kepada beberapa awak media.
“Kehadiran mereka semakin sering dan membuat saya tidak nyaman. Awalnya saya pikir mereka datang untuk memantau kegiatan usaha saya, tetapi sekarang frekuensinya sangat mengganggu,” ungkapnya lebih lanjut.
Miski juga meminta kepada media ini untuk menghapus dan menarik pemberitaan yang sudah diterbitkan. “Saya sudah trauma dilaporkan dan sering diperiksa oleh penegak hukum, maka saya minta pemberitaannya dihapus dan ditarik,” pintanya.
Ia juga mengaku tidak tahu pasti alasan di balik kunjungan-kunjungan tersebut dan merasa tertekan dengan situasi ini. “Saya selalu berusaha mematuhi semua peraturan dan regulasi yang berlaku dalam menjalankan usaha ini. Namun, kedatangan yang begitu sering dari para wartawan dan aparat membuat saya dan para pekerja merasa terintimidasi,” tambahnya.
Pemilik sawmill tersebut berharap ada kejelasan dan solusi dari pihak berwenang terkait kunjungan-kunjungan ini. “Saya berharap ada pengertian dan solusi yang bisa membuat kami menjalankan usaha dengan tenang dan nyaman tanpa gangguan yang berlebihan,” tutupnya.
Situasi ini menimbulkan pertanyaan ketua DPW Legalisir Kalbar Eddy Ruslan
tentang apa yang sebenarnya terjadi di sawmill tersebut sehingga ada 32 oknum wartawan dan LSM kata pemilik sawmill
yang menjadi binaan pemilik sawmill tersebut dan apakah ada isu-isu tertentu yang memerlukan perhatian lebih lanjut dari pihak berwenang.
Eddy Ruslan juga berharap ada komunikasi yang baik antara pemilik sawmill dan pihak terkait untuk menyelesaikan permasalahan ini secara damai dan transparan. (Tim/Mk)
Comment