Sambas, Media Kalbar – Aula Utama Kantor Bupati Sambas dipenuhi suasana khidmat pada Rabu pagi (10/9/2025). Pemerintah Kabupaten Sambas menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H/2025 M sekaligus melepas kafilah Kabupaten Sambas yang akan mengikuti Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-XXXIII tingkat Provinsi Kalimantan Barat di Kabupaten Kapuas Hulu.
Dalam sambutannya, Bupati Sambas menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa peringatan Maulid Nabi bukan hanya seremonial, tetapi momentum untuk meneladani akhlak Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari.
“Mari kita jadikan Maulid Nabi ini sebagai pengingat untuk terus memperkuat iman, menjaga persatuan, dan meningkatkan kepedulian sesama. Sambas akan semakin baik jika masyarakatnya menjadikan akhlak Nabi sebagai pedoman hidup,” ujarnya.
Bupati juga memberikan pesan khusus kepada para kafilah MTQ yang akan berlaga di tingkat provinsi. Ia menekankan pentingnya menjaga semangat, disiplin, dan kebersamaan.
“Anak-anak dan saudara-saudara kita yang menjadi duta Sambas dalam MTQ kali ini, bawalah semangat daerah kita dengan penuh keikhlasan. Menang atau tidak, yang terpenting adalah menunjukkan prestasi terbaik dan membawa nama Sambas dengan penuh kehormatan,” kata Bupati penuh semangat.
Pemerintah Kabupaten Sambas, lanjutnya, akan terus mendukung pembinaan generasi Qur’ani agar semakin banyak lahir qari dan qariah, hafiz dan hafizah, serta generasi muda yang menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup.
Dalam kesempatan tersebut, H. Kaharudin, S.Ag menyampaikan bahwa peringatan Maulid Nabi bukan hanya sekadar seremonial, melainkan bukti nyata kecintaan umat kepada Rasulullah.
“Maulid adalah wujud cinta kita kepada Nabi. Apabila kita senantiasa membaca salawat, maka kita akan memperoleh keberkahan dari Allah SWT. Tradisi yang baik seperti ini harus kita jaga bersama,” ungkapnya.
Beliau menambahkan bahwa semangat yang ditumbuhkan dalam peringatan Maulid Nabi merupakan bentuk pengabdian sekaligus penegasan kecintaan kepada Rasulullah.
“Semangat yang kita haturkan berupa salawat kepada Nabi, artinya kita menumbuhkan rasa cinta kepada Rasulullah. Dengan begitu, kita tidak hanya memperingati kelahirannya, tetapi juga mengamalkan ajarannya,” tutur Kaharudin penuh makna.(Rai)











Comment