Kubu Raya, Media Kalbar
Pelaksanaan sejumlah kegiatan Program Proyek APBD Kabupaten Kubu Raya maupun APBD Provinsi untuk tahun anggaran 2024 telah dimulai, namun menuai kritik dari masyarakat. Banyak proyek yang dilaksanakan di sejumlah desa diduga tanpa sosialisasi yang memadai, membuat warga merasa terkejut dan tidak dilibatkan.
Pepatah “ibarat jelankong datang tak di jemput, pulang tak diantar” menggambarkan situasi ini, di mana proyek datang tanpa pemberitahuan dan meninggalkan masyarakat tanpa informasi.
Sejumlah kepala desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang dikonfirmasi oleh wartawan pada Senin, (4/11/ 2024), mengungkapkan ketidaktahuan mereka tentang pelaksanaan proyek tersebut. “Kami tidak tahu mengenai kegiatan ini,” kata Ismail Kepala Desa Sungai Kupah Kecamatan Sungai Kakap .
Lebih lanjut Ismail menyampaikan bahwa pihaknya berharap pemerintah desa selalu dilibatkan dalam setiap proyek yang dilaksanakan di wilayah mereka, terutama yang bersumber dari anggaran APBD Kabupaten maupun APBD Provinsi. “Nah, cuma kedepannya harapan saya, terutama pemerintah desa Sungai Kupah, karena ini menyangkut administrasi kami di desa. Barangkali ada pembangunan yang datang dari anggaran APBD, baik itu APBD Kabupaten maupun APBD Provinsi, kami minta ada pelaporan kepada pemerintah desa,” ujar Ismail.
Menurut Ismail, pelaporan tersebut penting agar pemerintah desa dapat mencatat dan mengarsipkan data proyek yang berlangsung di wilayah mereka. “Desa kami ini kadang tidak ada pembangunan, kosong tiap tahun. Akhir tahun, kami kesulitan saat harus melaporkan SPJ karena data-data terkait proyek sulit ditemukan,” tambahnya.
Ismail berharap, ke depannya, pihak-pihak terkait dapat memberikan laporan kepada pemerintah desa sebagai bentuk kerja sama yang baik untuk kepentingan bersama.”Pungkasnya(Mk/Ismail)
Comment