by

Proyek Jalan Kenaman-Lomur Sanggau Selesai Sesuai Kontrak

Sanggau, Media Kalbar

Proyek peningkatan struktur jalan Kenaman-Lomur di Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, ada sedikit kerusakan di beberapa titik.

Proyek yang dibiayai Dana Alokasi Khusus Kementerian Desa (DAK Kemendes) tahun anggaran 2023 ini disebut telah rampung sesuai kontrak kerja.

Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Sanggau, Rosihan Ardi ST, menegaskan bahwa proyek senilai miliaran rupiah tersebut telah melalui proses audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dengan hasil nihil temuan.

“Proyek ini termasuk strategis daerah dan telah selesai 100% sesuai kontrak. Kami juga jalankan pemeliharaan selama 6 bulan hingga Juni 2024,” ujarnya di Sanggau hari ini.

Audit BPK Bersih

Rosihan menjelaskan, kerusakan yang terjadi saat ini tidak terlepas dari faktor usia jalan dan intensitas penggunaan.

“Jalan ini sudah berumur 2 tahun sejak pelaksanaan. Kerusakan kecil seperti retak atau lubang adalah hal wajar, apalagi jalan ini termasuk kategori jalan desa,” ucapnya menjelaskan.

“Untuk pemeliharan jalan tersebut kami akan koordinasi dengan dinas Perkimtan untuk dapat menganggarkan pemeliharaan jalan tersebut. Karena kewenangan jalan tersebut sejak tahun 2024 bukan kewenangan Dinas PUPR,” kembali ia menjelaskan.

Ia juga berharap,” Agar jalan tersebut dapat bertahan, maka diimbau kepada anggkutan TBS untuk dapat mengangkut sesuai beban jalan.”

Overload Angkutan TBS Jadi Tantangan Utama

Salah satu penyebab kerusakan adalah frekuensi lalu lintas kendaraan berat, khususnya truk pengangkut Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit.

Jalan Kenaman-Lomur merupakan akses utama menuju perkebunan sawit milik warga setempat. Setiap hari, puluhan truk bertonase di atas 8 ton melintasi ruas ini.

“Kapasitas jalan desa memang tidak dirancang untuk beban seberat itu. Namun, ini adalah dampak dari peningkatan ekonomi masyarakat,” ujar Rosihan.

Dampak Positif Proyek Bagi Ekonomi Lokal

Meski ada kerusakan, proyek ini dinilai berhasil meningkatkan aksesibilitas dan perekonomian warga.

Sebelumnya, jalan ini hanya berupa tanah dan sering tergenang saat hujan. Kini, masyarakat bisa mengangkut hasil perkebunan lebih cepat ke pabrik pengolahan.

“Jalan ini vital bagi petani sawit. Meski ada kerusakan, manfaatnya jauh lebih besar. Kami berharap pemerintah bisa mengalokasikan anggaran pemeliharaan tambahan,” ucap Dadi warga setempat.

Langkah Pemkab Sanggau Antisipasi dan Solusi Jangka Panjang

Pemkab Sanggau berjanji akan memperbaiki titik-titik rusak secara bertahap. Namun, Rosihan menegaskan bahwa perbaikan permanen membutuhkan koordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat.

“Kami juga mengimbau perusahaan perkebunan untuk ikut bertanggung jawab, misalnya dengan memperbaiki jalan yang rusak akibat aktivitas mereka,” ujarnya.

Selain itu, Dinas PUPR akan memperkuat sosialisasi kepada masyarakat agar tidak menggunakan kendaraan overkapasitas di jalan desa.

“Kami akan pasang rambu tonase maksimal dan lakukan razia rutin,” tambahnya.

Proyek Berdampak Besar Butuh Kolaborasi

Proyek peningkatan jalan Desa Kenaman-Lomur membuktikan bahwa infrastruktur bisa menjadi pengungkit ekonomi.

Namun, keberlanjutan fungsinya memerlukan kerja sama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. Tanpa pemeliharaan berkala dan pengaturan beban angkutan, kerusakan jalan berpotensi mengurangi manfaat yang sudah terbangun.

“Kami terbuka terima masukan dari warga. Insyaallah, tahun depan kami usulkan anggaran perbaikan lagi,” pungkas Rosihan. (*/mk)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed