Pasuruan, Media Kalbar
PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN), sebagai bagian dari Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), melalui Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI), menyelenggarakan Pelatihan Percepatan Swasembada Gula Nasional melalui Bongkar Ratoon dan Pengembangan Areal Tebu pada 17–18 November 2025 di Pasuruan.
Kegiatan ini digelar untuk memperkuat kompetensi tenaga lapangan serta mendorong peningkatan produktivitas budidaya tebu melalui penerapan teknologi dan praktik terbaik di sektor perkebunan.
Pelatihan ini diikuti oleh tenaga lapangan dan praktisi perkebunan dari berbagai wilayah. Selama dua hari, peserta menerima materi yang menggabungkan pendekatan klasikal dan praktik lapangan, sehingga memberikan pemahaman teknis yang lebih komprehensif.
Pada hari pertama, narasumber menyampaikan materi terkait Good Agricultural Practices (GAP), teknik bongkar ratoon, serta strategi peningkatan hasil melalui mekanisasi modern. Penyampaian dilakukan secara interaktif untuk memperluas wawasan peserta sekaligus memperdalam pemahaman mengenai pengelolaan tebu yang efisien dan berkelanjutan.
Di hari kedua, peserta mengikuti sesi praktik lapangan, meliputi penerapan teknologi budidaya dan teknik bongkar ratoon sesuai standar. Metode praktik ini memberikan pengalaman langsung yang memperkuat materi teori sekaligus meningkatkan keterampilan peserta dalam mengimplementasikan inovasi di wilayah kerja masing-masing.
Kepala Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia, Aris Lukito, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan langkah penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sektor perkebunan. “Pelatihan tidak hanya menjadi sarana transfer ilmu, tetapi juga komitmen kami dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas budidaya tebu. Kami berharap seluruh pengetahuan yang diperoleh dapat diterapkan secara nyata dan memberikan dampak positif bagi pengembangan perkebunan nasional,” ujarnya.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur, Dydik Rudy Presetya, turut hadir dan mengapresiasi terselenggaranya kegiatan tersebut. “Kami mendorong pelatihan seperti ini karena peningkatan kompetensi tenaga lapangan adalah kunci keberhasilan produksi tebu nasional. Dengan pemahaman teknologi dan praktik budidaya yang tepat, peserta dapat membawa perubahan positif di daerah masing-masing,” ungkapnya.
Melalui pelatihan ini, PT Riset Perkebunan Nusantara menegaskan komitmen Holding Perkebunan Nusantara untuk meningkatkan kemampuan teknis tenaga lapangan serta memperluas penerapan teknologi budidaya tebu yang lebih efektif. Pengetahuan dan praktik yang diperoleh diharapkan dapat langsung diterapkan di wilayah kerja masing-masing guna mendukung peningkatan kinerja dan produktivitas sektor pergulaan. (Mbis/MK)











Comment