by

RAKERNAS LAKI KE 17 ΤΗ 2024 Hadirkan Dr. Didi Tasidi, SH.MH Calon Jaksa Agung

PONTIANAK, Media Kalbar

Rakernas LAKI ke-17 tahun 2024 di Kalimantan Barat sangat menarik dan berbeda dengan rakernas sebelumnya. Dimana Rakernas ke 17 tahun ini LAKI menghadirkan disamping 3 Calon yang berpotensi untuk KB1, juga menghadirkan praktisi hukum handal Dr. Didi Tasidi SH.MH yang saat ini menjadi Ketua Umum Advokat/Pengacara Indonesia yang telah memiliki pengalaman beracara cukup matang di Indonesia.

“Begitu juga banyak Lembaga dan organisasi yang beliau pimpin. Dengan latar belakang Advokat / Pengacara juga beliau tidak diragukan komitmen untuk melawan korupsi. Banyak konsep dan program untuk membersihkan Indonesia dari Korupsi yang telah disampaikan kepada pemerintah dalam bentuk seminar dan workshop.” Ungkap Ketua Umum LAKI, Burhanudin Abdullah, SH., Rabu (29/5/2024)

Karena itu, Kata Burhanudin, LAKI sangat tertarik untuk menghadirkan seorang sosok Dr. Didi Tasidi, SH. MH dalam Rakernas LAKI ke-17 tahun 2024 ini. Figur dan komitmen dalam mewujudkan Indonesia bebas korupsi akan menjadi pilihan LAKI  untuk di dukung sebagai Calon Kejaksaan Agung RI tahun 2024-2029.

Menurut nya Presiden Prabowo Subianto sangat tepat bila mencalonkan Bapak Dr. Didi Tasidi, SH. MH., sebagai Jaksa Agung RI karena tidak diragukan komitmennya untuk melawan korupsi. Rakyat sangat mendambakan sosok beliau karena berani, tegas, dan pekerja keras.

“Korupsi Merupakan Kejahatan yang luar biasa atau sering disebut Extraordanery Crime. Harusnya berbeda cara penanganan perkara pidana khusus korupsi dengan perkara pidana umum lainnya. Jangan sampai terbalik. Pidana umum dilakukan secara ketat sedangkan koruptor dilakukan serba istimewah. Ini akan menjadi ketidakadilan dalam penegakan hukum. Korupsi merupakan musuh negara dan agama, perlu diperangi Bersama.” tuturnya.

Memerangi korupsi perlu sinergisitas semu elemen dan komponen masyarakat. Karena itu ada Gerakan rakyat Bersatu untuk berantas dan mencegah korupsi. “Akibat perbuatan korupsi rakyat menjadi miskin dan sengsara, kriminalitas meningkat, infrastruktur rusak, ketidak adilan dan bahkan bisa memicu konflik social di dalam masyarakat.” Pungkasnya. (Amad)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed