Pontianak, Media Kalbar
Maksud hati ingin ketemu Gubernur Kalbar Ria Norsan, tetapi lagi-lagi dibuat kecewa. Betapa tidak ketika dihubungi seseorang berinisial Mul yang konon dikenalnya sebagai ajudan, bergegas ke Pontianak dengan menggunakan pickup, Sabtu (19/7/2025).
Sesampai di Pontianak, dalam dialog via WhatsApp, Mul mulai berdalih tidak menyuruh untuk datang, bahkan dengan berbagai alasan.
“Kami ke Pontianak karena dihubungi oleh Pak Mul. Jadi ini justru berdalih tidak menyuruh datang, bahkan kami suruh kesini untuk menemui saja dia tidak mau,” ungkap Yani yang mendampingi Daeng Tahir ketika dihubungi.
Sebenarnya ini terlepas disuruh atau tidak, pihaknya hanya ingin memperjelas kelanjutan Sertifikat Hak Milik (SHM) atas nama Daeng Samsudin seluas 4,9 hektar di Pulau Temajo Sungai Kunyit Mempawah.
“Ini persoalan sudah lama, mestinya sudah selesai, dan tidak dibuat berlarut-larut seperti ini,” imbuh dia.
Lebih lanjut Yani menjelaskan, dirinya bersama Daeng Tahir sempat berdebat dengan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP).
“Kami sempat berdebat, namun kondisi Pak Daeng Tahir dan anak-anak tidak memungkin untuk menginap di dalam bak kendaraan pickup. Sehingga jam 21:00 kami putuskan pulang ke Sungai Kunyit dengan nada kesal,” lanjutnya.
Pihaknya juga berjanji akan mendatangi Kantor Gubernur Kalbar sesuai arahan Satpol-PP, hanya saja belum ditentukan waktunya.
“Kami ikuti arahan Satpol-PP agar menemui Pak Gubernur ke Kantor, Hanya saja belum tahu kapan, karena kami ini keluarga orang susah. Dan ke Pontianak bukan biaya yang kecil bagi kami, karena harus sewa pickup,” jelasnya.
Diketahui Daeng Tahir adalah anak tunggal dari Daeng Samsudin, sehingga secara waris yang berhak adalah Daeng Tahir.
Sedangkan keberadaan SHM sebidang tanah itu sudah lama dipegang oleh Ria Norsan sejak periode awal menjabat Bupati Mempawah. (*/Amad)
Comment