Pontianak, Media Kalbar
Gubernur Kalimantan Barat periode 2018-2023, Sutarmidji menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad 1446 Hijriah dan tasyakuran khatmil quran di Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an Mahyajatul Qurra’, Jumat malam (27/9)
Acara ini dihadiri ratusan masyarakat dari Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya, baik laki-laki maupun perempuan, dari usia muda hingga orang tua, yang turut dirangkai dengan pelaksanaan wisuda 14 orang hafiz dan hafizah yang berhasil menghafal 30 juz quran.
Peringatan maulid yang menghadirkan ustadz asal Kabupaten Sambas, Ustadz DR. Hatoli dan Syekh H. Anas Sa’id Adzdzou’bi sebagai penceramah itu dihadiri para ulama dan tokoh masyarakat Kalimantan Barat.
Dalam acara itu, Sutarmidji yang merupakan calon Gubernur Kalbar nomor urut 1 itupun tampak khusyuk mengikuti acara. Mulai dari membaca shalawat dan tahlil hingga tausiyah dari dua penceramah hingga selesai.
Pimpinan Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an Mahyajatul Qurra’, Ustadz Abdul Wahab dalam sambutannya menyampaikan bahwa dalam kurun waktu 6 tahun terakhir, pondok pesantren yang dipimpinnya itu ada sebanyak 40 orang hafiz dan hafizah penghafal 30 juz quran yang telah diwisuda, dan masih banyak lagi yang sedang menghafal. Hal ini merupakan terjemahan dari program Sutarmidji, Gubernur Kalbar saat itu yang ingin melahirkan 5.000 penghafal quran 30 juz.
“Kami berpesan kepada yang telah menghafal quran. Semoga menjadi ingatan kita semua bahwa yang menghafal quran itu teken kontraknya sampai mati. Semoga selalu menjaga amalan qurannya,” kata Abdul Wahab.
Di kesempatan itu, Abdul Wahab turut menyampaikan kehadiran Sutarmidji dalam kesempatan itu. Baginya, Sutarmidji merupakan salah satu orang tua bagi santri di pesantren Tahfizhul Qur’an Mahyajatul Qurra’.
“Beliau salah satu orang tua kita. Keberadaan pondok pesantren untuk putra itu atas hibah yang diwakafkan beliau untuk Pesantren Tahfizhul Qur’an Mahyajatul Qurra’, tanah serta bangunannya dan Insya Allah bermanfaat bagi kita semua. Beliau banyak sekali membantu pondok ini, juga pondok-pondok se-Kalimantan Barat,” kata dia.
“Kita doakan beliau selalu diberikan kesehatan oleh Allah. Selalu dapat perlindungan dari Allah dan mudah-mudahan niat dan hajat baik beliau diberkahi Allah,” ucapnya.
Sementara Syekh H. Anas Sa’id Adzdzou’bi sebelum memulai ceramahnya memuji kinerja Sutarmidji sebagai Gubernur Kalbar saat itu. Menurutnya, perhatian Sutarmidji terhadap umat Islam Kalbar sangat luar biasa.
“Gubernur se-Indonesia satu-satunya penggerak quran cuma beliau (Sutarmidji). Dulu pernah ada aktivis pegiat sosial (Ade Armando) membantai beliau habis-habisan. Karena beliau memberikan beasiswa bagi penghafal quran. Pondok-pondok pesantren dan lembaga tahfidz yang merasakan manfaat program beliau,” kata Syekh Anas.
Menurut Syekh Anas, program melahirkan 5.000 hafiz dan hafizah bukan hanya sekedar menghafal. Melainkan ada proses uji kompetensi. Bahkan tak sedikit dari mereka yang sebetulnya sudah hafal 30 juz quran, tapi tidak lulus dalam uji kompetensi, sehingga harus mengulang.
“Makanya jangan heran, kalau dalam waktu 6 tahun, Tahfizhul Qur’an Mahyajatul Qurra’ ini hanya bisa mewisuda 40 orang. Karena prosesnya ketat. Jadi tidak sembarang menghafal. Dipastikan bisa diuji kekuatan hafalannya. Alhamdulillah disupport penuh Pak Gubernur Sutarmidji,” ucap Syekh Anas.
“Ini bentuk cintanya beliau kepada Alquran. Saya tak ada maksud mencitrakan Pak Sutarmidji, tapi itulah faktanya. Perhatian beliau kepada pondok pesantren ini sangat luar biasa. Kita doakan beliau sehat dan diberkahi Allah. Niat beliau dimudahkan Allah,” pungkasnya. (*/mk)
Comment