Sambas, Media Kalbar –
Dengan adanya kebijakan dari Pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yakni Pertalite, Solar Subsidi, dan Pertamax pada hari Sabtu, 3 September 2022, Firdaus Selaku Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) kabupaten Sambas dengan tegas menolak kebijakan tersebut.
Pasalnya dengan dengan naiknya harga BBM bersubsidi tersebut adalah kabar yang sangat memprihatinkan sehingga akan menambah beban kepada masyarakat ditengah proses pemulihan ekonomi pasca Covid 19.
“Kita tahu bersama bahwa resmi pemerintah menaikkan harga pertalite saat ini mencapai Rp. 7.650 per liter menjadi 10.000 dan solar Rp. 5.150 per liter menjadi Rp. 6.800 per liter
Tentu ini adalah kabar yang sangat menyedihkan dan menyayat hati masyarakat indonesia.”tegas ketua HMI Sambas, Firdaus, Sabtu (30/9/2022)
“kenaikan harga bahan bakar minyak ini adalah kebijakan yang sangat tidak tepat karna akan semakin menambah beban masyarakat ditengah proses pemulihan ekonomi masyarakat yang belum sepenuhnya stabil pasca pendemi covid 19.”tegasnya lagi
Firdaus menyarankan kepada Pemerintah, bahwa hari ini seharusnya lebih fokus dan serius pada bagaimana memberantas mafia BBM sampai ke akar akar.
“Maka kami hmi cabang sambas sangat tegas menyatakan penolakan terhadap kebijakan pemerintah menaikkan bbm dan meminta pemerintah untuk mengkaji ulang kebijakan tersebut.”terangnya
Dirinya juga meminta kepada seluruh Mahasiswa dan elemen Masyarakat di kabupaten sambas untuk bersama-sama menyuarakan menolak kenaikan BBM.
“Dan kami akan meyerukan kepada seluruh mahasiswa dan elemen masyarakat kabupaten sambas untuk bersama turun kejalan aksi demonstrasi menolak kenaikan BBM.”jelasnya ( Rai )
Comment