SAMBAS, Media Kalbar – Sebuah rekaman beredar di media sosial terkait tentang dugaan pemotongan Bantuan Operasional Penyelenggaraan ( BOP ) Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ) yang dilakukan oleh oknum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Sambas, di salah satu Grup Akun Publik facebook Aspirasi Masyarakat Kabupaten Sambas ( AMKS ) yang dimuat oleh “Nana Rara”, pemilik akun facebook miliknya, dia menyampaikan di akun facebook miliknya,
“sektaris dinas pendidikan pak arsad dibantok bendaharanye pak aswandi dengan pak alpian stapnye motong bop paud taun itok.bagaimane sambas nak maju guru paud ajak disuroh bulak, di ajake’ korupsi same same pakai bahase kode kode saya kau kita.ade bahase diancam mun ketauan masok kurungan sumenye. mun udah masok kurongan guru paud sape agek nak ngajar pakkk. #Paksaloi_sakny 🤦 itok rakaman rapatnye.”terang nya di akun facebook milik “Nana Rara”, Sabtu, 27/11/2021 kemaren
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Sambas, Arsyad, saat ditemui awak media di ruang kerjanya, Arsyad tegas membantah tudingan itu.
Dia mengatakan, postingan tersebut tidak benar alias hoax dan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan pelacakan guna mengetahui siapa pemilik akun palsu tersebut.
“Itu sama sekali tidak benar, kita sudah berkoordinasi dengan Polres Sambas untuk melacak siapa pemilik akun palsu tersebut,” ungkapnya, Selasa (30/11/2021)
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Sambas, Arsyad mengatakan, beberapa bulan lalu dirinya memang benar ada memanggil 20 orang perwakilan guru PAUD di setiap kecamatan dalam rangka pembinaan sebelum menerima dana BOP tersebut. Dia sama sekali tidak membantah bahwa yang berbicara dalam rekaman tersebut adalah dirinya.
“Itu memang suara saya. Tapi saya mengatakan itu kontekstualnya adalah bertanya kepada perwakilan guru PAUD apakah mereka setuju atau tidak jika dana itu dipotong untuk biaya operasional, monitoring program dan sebagainya. Saat itu mereka semua sudah setuju,” katanya.
Arsyad mengatakan, rencana pemotongan itu sama sekali bukan untuk kepentingan pribadinya, melainkan untuk pengurus lembaga PAUD. Selama ini sambung dia, anggaran operasional dan monitoring program BOP PAUD tidak ada sama sekali, kebanyakan yang mengurusnya merogoh kocek sendiri.
Lanjut nya lagi Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Sambas, Arsyad menambahkan, sebenarnya perihal viralnya rekaman itu sudah pernah terjadi sebelumnya. Saat itu, akun yang mempostingnya di media sosial adalah akun palsu yang lain. Dia menduga ada oknum yang sengaja mencari-cari kesalahannya dalam menjalankan tugas dengan cara pembunuhan karakter.
Arsyad kemudian menegaskan, sampai detik ini rencana pemotongan BOP itu sama sekali tidak terjadi. Bahkan mereka sudah pernah memberikan klarifikasi kepada lembaga PAUD se-Kabupaten Sambas saat pertemuan di Hotel Pantura Jaya.
“Sudah kita tegaskan dan kita klarifikasi pemotongan BOP PAUD itu tidak ada dan tidak pernah dilakukan,” tegasnya
Diketahui, anggaran BOP PAUD Kabupaten Sambas 2021 sebesar Rp7.8 miliar. Pagu dengan nilai fantastis tersebut akan diberikan ke 392 lembaga PAUD yang terdaftar di Pemda Sambas.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Sambas, arsyad menyampaikan bahwa untuk Saat ini anggaran BOP PAUD tersebut sudah dicairkan setengahnya. Sementara sisanya masih terkendala ada beberapa lembaga PAUD yang belum lengkap administrasinya.
Ditegaskan Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Sambas, Arsyad bahwa dirinya akan mempertimbangkan lagi apakah akan membuat laporan resmi ke Polres Sambas terkait postingan yang telah mencemarkan nama baiknya tersebut.
“Untuk laporan resmi masih kita pertimbangkan dulu bersama teman-teman di sini, karena kita sangat sibuk sekali di akhir tahun ini mengejar serapan anggaran. Jika memang harus membuat laporan resmi kita pasti akan ikuti sesuai mekanisme hukum yang berlaku,” tegasnya
( Urai Rudi )
Comment