Sambas, Media Kalbar – Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas mengeluarkan laporan terbaru terkait sebaran kasus HIV di wilayah tersebut sepanjang tahun 2024. Hingga 10 Desember, tercatat 67 kasus HIV dengan konsentrasi tertinggi di Kecamatan Pemangkat dan Sambas, masing-masing menyumbang 12 kasus. Kecamatan Tebas mengikuti dengan 11 kasus, sementara wilayah lainnya mencatat angka kasus yang lebih rendah.
HIV, atau Human Immunodeficiency Virus, merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh, menghancurkan sel CD4, dan berpotensi berkembang menjadi AIDS jika tidak ditangani. Penyakit ini bersifat kronis dan hingga kini belum ada pengobatan yang benar-benar menyembuhkan. Namun, pengobatan antiretroviral (ARV) dapat membantu memperlambat perkembangan virus dan meningkatkan kualitas hidup penderita.
Pola Penyebaran HIV di Sambas
Sebaran kasus HIV di Kabupaten Sambas mencakup berbagai kecamatan dengan rincian berikut:
Pemangkat dan Sambas : 12 kasus
Tebas : 11 kasus
Semparuk : 5 kasus
Teluk Keramat : 4 kasus
Kecamatan lain seperti Sebawi, Jawai, dan Selakau melaporkan masing-masing antara 1 hingga 3 kasus.
Upaya Pencegahan dan Edukasi*
Dinas Kesehatan menegaskan pentingnya langkah preventif untuk meminimalkan penularan HIV. Beberapa cara yang direkomendasikan meliputi:
1. Tidak melakukan hubungan seksual di luar pernikahan dan tidak berganti-ganti pasangan.
2. Menggunakan kondom saat berhubungan seksual.
3. Menghindari penggunaan narkoba suntik.
4. Meningkatkan pemahaman masyarakat, terutama remaja, mengenai HIV, cara penularan, dan langkah pencegahan.
Kepala Dinas Kesehatan, Dr. Ganjar Eko Prabowo, menyatakan bahwa meski kasus HIV di Kabupaten Sambas masih relatif terkendali dibandingkan daerah lain, tren ini tetap menjadi perhatian serius. “Edukasi masyarakat dan layanan kesehatan berbasis komunitas akan terus kami tingkatkan untuk menekan penyebaran HIV,” ujarnya.
Harapan untuk Masa Depan Masyarakat diimbau untuk tidak memberikan stigma negatif terhadap penderita HIV. Selain itu, segera memeriksakan diri jika merasa berisiko juga menjadi langkah penting untuk memutus rantai penularan. Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas berkomitmen untuk menyediakan layanan kesehatan yang inklusif dan mendukung pengobatan bagi penderita HIV.
“Pencegahan adalah kunci utama. Mari bersama-sama menjaga Sambas dari ancaman HIV,” tutup Dr. Ganjar (Rai)
Comment