Bandung, Media Kalbar – Jangan Nikahi Perempuan manapun, Negara manapun, Suku Apapun dengan tipe-tipe yang sudah disampaikan Ulama, Hal ini diutarakan Adi Supriadi, Professional Life Coach dan Hypnoterapyst mengutip pendapat Syaikh Dr Sulaiman Ar-ruhaily di Accoun Instagramnya @coachaddie.official Jum’at pagi. (13/05/2022).
Konselor Permasalahan Remaja dan Keluarga ini menyampaikan ciri-ciri wanita yang diwaspadai ketika akan menjadikan istri adalah, Pertama : Annanah yaitu wanita yang banyak Mengeluh & Merengek, Dia tidak menerima apapun, tidak suka dengan apapun dari suaminya, suami nya selalu salah dimatanya, uring-uringan dan tidak bahagia saat suaminya ada di rumah, bermuka masam dan memberikan sikap yang tidak hormat kepada sang suami.
“ Dan ciri yang kedua adalah Hannanah, yaitu Wanita yang suka membanding-bandingkankan suaminya dengan pria lain atau dengan suami orang lain, dia suka membanggakan dan mengagungkan dirinya diatas suaminya, mengangkat dirinya diatas suaminya dihadapan orang tuanya, saudaranya bahkan dengan rekan-rekannya di luar rumahnya, intinya dia menceritakan dirinya lebih baik dan lebih hebat dari suaminya, dan selalu mengungkit penuh penyesalan mengapa bisa menikah dengan laki-laki yang jadi suaminya saat ini serta menyalahkan takdir” Jelas Adi.
Da’i Motivator kelahiran Ketapang, Kalimantan Barat yang berdomisili di Kota Bandung ini melanjutkan penjelasannya mengenai tipe-tipe wanita yang layak diwaspadai agar tidak dinikahi berikutnya adalah Haddaqah, Haddaqah adalah wanita yang mencintai duniawi, kecintaan berlebihan terhadap harta, merasa tidak diberikan harta oleh suaminya, Apa yang dilihatnya dari orang lain maka diamenginginkannya dan menuntut suami untuk memenuhinya.
“ Tipe yang Keempat wanita yang layak diwaspadai untuk dinikahi adalah Barraqah, Barraqah adalah Wanita yang egois yang tidak memperdulikan suami, rumah dan anak-anaknya, menggampang-gampangkan urusan Suami, rumah tangga dan anak-anakya, suaminya mau seperti apa, rumahnya mau seperti apa, anak-anaknya seperti apa dia tidak peduli, dia hanya peduli pada dirinya sendiri, yang terpenting adalah dirinya sendiri “ Urai Adi Supriadi.
Master Trainer NLP Great Parenting ini melanjutkan penjelasannya dengan tipe yang kelima yaitu Syaddaqah, Syaddaqah adalah wanita yang berlebihan dalam berbicara, dia lebih banyak bicara daripada diamnya, saking banyaknya bicara tanpa disadarinya aib rumah tangga dan suaminya tersampaikannya pada orang lain.
“Saya tidak dalam rangk mendeskriditkan wanita, tidak sama sekali, Mengapa Saya mengatakan ini karena sudah biasa dalam tulisan Saya mendapat banyak respon negatif walaupun pesannya positif “ Ujar Founder Biro Konseling Keluarga Bahagia Sejahtera (BKKBS) Indonesia ini.
Adi berpesan untuk sahabat wanita siapapun, Jika merasa memiliki ciri-ciri seperti ini mulai belajar memperbaiki diri yaa dan untuk sahabat Pria, Jika diri merasa memiliki pasangan seperti ini maka bersabarlah, jadikan semua proses mendidik istri sebagai ladang jihad dan ladang pahala dihadapan Allah SWT, Karena Pahala Sabar tidak berbatas saking besarnya
“Jika yang sudah terlanjur menikah dengan wanita tipe-tipe diatas, bersabar adalah jalan terbaik, Karena Al-Qur’an banyak menegaskan bahwa Pahala Sabar itu tidak ada batasnya, Maka Bersabar dan Sholat sebagai Penolong, terus memberikan pendidikan agama kepada Istri “ Papar Adi Supriadi.
Buat yang menikah tentunya hal ini menjadi rujukan dalam memilah pasangan hidup, Sebelum terlanjur mengarungi bahtera rumah tangga.
“ Berdasarkan hasil riset Sosial Saya dalam proses Konseling banyak kasus rumah tangga, Kebanyakan wanita dengan tipe-tipe yang disampaikan Syaikh Sulaiman Ar-ruhaily ini bertabiat PELAKOR (Penikmat Laki Orang) yang kemudian berselingkuh dengan PEBINOR (Penikmat Bini Orang), Nauzubillah “ Kata Adi Supriadi masih dalam uraiannya.
Buat Siapapun yang yang memiliki wanita dengan ciri-ciri diatas, tugas utama Pria adalah Qowwam, memberikan bimbingan, pendidikan agama setelah itu sabar dan terus meningkatkan sabar, karena pahalanya sangat besar. Namun, sekedar bentuk kewaspadaan terkait wanita-wanita dengan ciri-ciri diatas yang terlalu cinta dirinya dan duniawi yang perlu dikhawatirkan hanya satu, dari sekian anak yang dilahirkannya pastikan semua adalah anakmu bukan anak dari laki-laki Pebinor (Penikmat Bini Orang),
Sebab bagi wanita-wanita dengan ciri-ciri diatas dan kemudian berselingkuh tidak menjadi masalah baginya dengan kehamilan karena merasa sudah punya suami, Merasa ada alasan kenapa dirinya hamil, jikapun hamil dengan Pebinor (Penikmat Bini Orang) maka wanita dengan tipe seperti ini punya alasan bahwa kehamilan dari suami sahnya.
“ Jika memungkinkan untuk cek DNA, walaupun secara Teori Psikologi Wanita hanya akan mau dihamili atau hanya mau hamil dari laki-laki yang dia cintai, pertanyanya adalah Anda termasuk yang dicintainya atau tidak karena pernikahan hari ini tidak selalu didasarkan pada Cinta “ Ujar Pria Lulusan Bimbingan Konseling Islam STAI Al-Haudl Ketapang, Kalimantan Barat ini menegaskan.
Menutup penyampaiannya, Penulis Buku Allah Maha Pemurah Maka Engkau Gampang Menikah ini menegaskan kembali bahwa dunia memang sudah semakin tua, Jika Nabi SAW telah mengingatkan bahwa penghuni Neraka kebanyakan wanita bukan hanya karena hal diatas tetapi memang Populasi Wanita saat ini melebihi kaum Pria, Sebelum Nabi SAW wafat setidaknya 3 pesan yang disampaikan tetapi satu yang Populer yaitu SHOLAT, Padahal ada 2 pesan lagi yang penting untuk dijaga selain Sholat yaitu ANNISA (Wanita-Wanitamu) dan Ummat (Ummat Muhammad SAW).
Menanggapi respon Netizen yang banyak juga tidak suka kepada uraian ini, Adi Supriadi menyampaikan bahwa apa yang disampaikannya hanya mengutip ceramah Ulama yaitu Syaikh Dr Sulaiman Ar-ruhaily, Artinya bahwa dirinya sebagai seorang Dai wajib menyampaikan kebenaran walaupun pahit diterima banyak orang.
“ Kakek Saya Syarif Alwi Bin Abdul Hamid Al Haddad mengatakan Dai, Ulama yang mengatakan yang benar itu benar dan yang salah itu salah dengan dalil dan hujjah yang kuat itu memang lebih banyak tidak disukai orang awam, Saya memilih jalan ini bukan untuk disukai, tetapi menyampaikan kebenaran dari Qur’an Sunnah, Ulama yang lurus zaman dulu bahkan sampai sekarangpun itu banyak yang berakhir di Penjara, Di hukum mati, diburu-buru Penguasa, bahkan melarikan diri dari Negaranya, dan banyak juga yang mati terbunuh, Itu Resiko Amar Ma’ruf Nahi Mungkar, harus dihadapi “ Ujar Adi Supriadi menjawab pertanyaan Media mengenai respon negatif terkait uraiannya tersebut.
Comment