by

Bantuan Bibit Dari dari BPDASHL/ KLHK Provinsi Kalbar Diduga Bermasalah

Sambas, Media Kalbar

Diduga bantuan bibit dari BPDASHL/ KLHK Provinsi Kalbar Tahun 2022 untuk wilayah Kabupaten Sambas bermasalah dan dikeluhkan, pasalnya bibit yang diterima kepada masyarakat diduga bukan Bibit Unggul melainkan bibit lokal, selain itu masyarakat dimintai biaya transportasi yang Nilainya berpariatif, Sambas, Kalimantan Barat, Senin ( 14/10/2024).

Berdasarkan informasi yang diterima bahwa bantuan bibit untuk Desa Sulung sebanyak 7000 bibit yang terdiri dari 5000 bibit Pinang, 1000 bibit Jengkol, 1000 bibit petai dan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 3.500.000

Untuk Desa Seburing Sebanyak 7000 bibit Pinang, biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 10.500.000 ( untuk 3 mobil) namun yang diterima hanya 1 mobil.

Dan Desa Penakalan sebanyak 2000 bibit Pinang biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 500.000.

Untuk Desa Sijang terdiri dari Pohon Pinang, Petai, Durian, Jengkol, Kayu untuk makanan sapi, biaya dikeluarkan sebesar 4 juta lebih disetorkan ke YL.

melalui Seketaris Desa Seburing, Jahidin menyampaikan bahwa bantuan yang diterima hanya 7.000 bibit Pinang dugaan kami bibit yang diterima merupakan bibit lokalan. Kami dijanjikan mendapatkan 21.000 bibit, biaya yang masyarakat keluarkan sebesar Rp. 10.500.000 untuk 3 armada angkutan, namun yang diterima hanya 1 armada angkutan, uang Rp.10.500.000 tersebut diterima oleh inisial YL melalui transfer ke rekening Pribadinya, Seburing, kecamatan Semparuk, Kabupaten Sambas, Kalbar, Senin (14/10/2024).

Seharusnya biaya yang dikeluarkan Untuk 1 armada angkutan bibit sebesar Rp. 3.500.000, karena bibit hanya datang 1 armada, kami menanyakan uang sisa kepada Inisial YL, namun banyak alasan yang disampaikan, dari kondisinya patah tangan, patah kaki akibat kecelakaan, uang di pakai oleh sopir, hingga nunggu uang dari Dinas.

Dari nilai uang yang harus dikembalikan Rp. 7.000.000, hanya dikembalikan 1 JT Rupiah, jadi uang masyarakat Desa Seburing yang belum dikembalikan oleh Inisial YL sebesar Rp. 6.000.000 ( enam juta rupiah), hingga kini kami tagih, YL selalu mengabaikan.

Kami sangat menyesalka. Kejadian ini, dan kami merasa dibohongi oleh YL.

Ditempat terpisah, Kepala Desa Penakalan, Sartono Menyampaikan, bahwa bibit yang diterima untuk Desanya sebanyak 2000 bibit Pinang, biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 500.000, tidak hanya desanya yang menerima bantuan bibit, akan tetapi banyak desa lain juga yang mendapatkan bantuan, bibit yang kita terima, banyak kita tanam dipinggir jalan Kabupaten Sambas menuju desa Penakalan.

Lanjut Kades Sulung, Ambar menyampaikan bahwa bibit yang diterima oleh masyarakat di desanya sebanyak 7.000 bibit, terdiri dari 5000 bibit Pinang, 1.000 bibit Jengkol, 1.000 bibit Petai, dan biaya yang kami keluarkan senilai Rp. 3.500.000 di setorkan ke YL, tutup Ambar. (*/mk)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed