Pontianak, Media Kalbar
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, dr. H. Harisson, M. Kes., menyampaikan perkembangan baik terhadap Bed Occupancy ratio (BOR) Covid-19 yang ada di Kalbar dimana turun 46,46%, namun masih ada Kabupaten Kayong Utara yang BOR nya tinggi.
“saya ingin menyapaikan perkembangan BOR Covid di kalbar. sampai dengan tanggal 7 Agustus 2021, BOR menunjukkan penuruan ke arah yang menggembirakan, BOR kita se Kalbar telah turun mencapai 46,66 persen. ini sebenarnya berada pada zona hijau.” ungkap Harisson di Pontianak, Minggu (8/8/21).
Kemudian, lanjut Harisson, Khusus BOR RSUD Soedarso yang menjadi Rumah sakit terbesar di Kalbar yang merawat pasien covid telah turun mencapai 53,68%, “biasanya 70 sampai 80 an persen. ini sebenarnya menunjukkan telah terjadi penurunan kasus konfrimasi di kalbar.” ujarnya.
Namun Menurut Harisson, masih punya PR, di Kabupaten Kayong Utara, “itu BOR nya kemarin 84,26 persen atau berada pada zona merah.” tandasnya.
Harisson mengingatkan kepada Kabupaten Kayong Utara bahwa mereka harus segera menurunkan BOR nya dengan cara melakukan kegiatan dan kebijakan dari hulu sampai ke hilir.
“dari hulu misalnya melakukan testing dan tracing di mana kita bisa menemukan kasus konfirmasi sedini mungkin sehingga bisa langsung diobati dan tidak menjadi berat. kalau terlambat dalam menemukan mereka, mereka akan masuk ke rumah sakit.
Testing penting untuk melaksanakan treatmen, atau melakukan pengobatan sedini mungkin. kemudian tetap melaksanakan prokes.” Jelasnya.
Kemudian di hilirnya atau di tingat rumah sakit, harus melaksanakan konversi tempat tidur, dari tempat tidur perawatan umum menjadi perawatan covid. “itu minimal 40%, bila perlu seluruh tempat tidur dijadikan tempat perawatan covid, lalu nanti pasien umum dirawat di rumah sakit lain, atau dengan cara membuat fasilitasi rumah sakit lapangan, bisa di mess, penginapan atau gedung milik pemerintah. ini harus dilaksanakan pemerintah kayong utara mereka tidak masuk zona merah pada minggu depan ini.” Pungkasnya. (amad)
Comment