Kapuas Hulu, Media Kalbar
Komandan Kodim 1206/Psb Letkol Inf Nasli S.Sos menghadiri acara pembukaan dan peresmian tempat keramat Temenggung Simpi di desa Seriang, Kecamatan Badau,Kabupaten Kapuas Hulu. Peresmian tempat keramat tersebut difasilitasi organisasi Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR). Rabu (10/01/2024).
Pada kesempatan itu, dihadiri Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan SH sekaligus meresmikan tempat keramat Temenggung Simpi, Panglima jilah, Dandim 1206/Psb Letkol Inf Nasli S. Sos, unsur OPD terkait, para tokoh adat, tokoh masyarakat dan tamu undangan lainnya.
Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan SH mengatakan selaku Pemerintah Daerah pihaknya sangat mengapresiasi Panglima Jilah juga TBBR. Semenjak kehadiran TBBR di Kapuas Hulu, banyak hal – hal terkait adat budaya yang diangkat kembali, salah satunya tempat leluhur seperti ini, tempat keramat, tempat ritual adat.
Dari tempat ini masyarakat adat bisa menyampaikan segala hasrat, melalui leluhur. “Ini patut kita bangga dan bersyukur, melalui panglima jilah ini, bahwa disini memang tempat dari dulu untuk masyarakat melakukan ritual adat,” ujarnya.
Tempat keramat dari dulu sudah dilakukan semacam tempat berniat bagi masyarakat adat, jika ada sesuatu keinginan, baik itu kehidupan lebih baik, pekerjaan lebih baik, serta mendapatkan keturunan, bisa terjadi di tempat ini. “Sesuai dengan niat baik kita,” ugkap Fransiskus Diaan SH.
Dengan suasana alam yang masih asri dapat di jadikan tempat wisata serta dapat menjadi daya tarik wisatawan, baik dalam maupun luar negeri hingga mancanegara. Kemajuan sektor wisata dapat sejalan dengan terangkatnya adat budaya leluhur. “Secara adat tetap bisa melakukan ritual adat pada leluhur. Dari sektor wisata itu menarik minat wisatawan yang ingin mengetahui budaya masyarakat adat,” tegasnya.
Beliau juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh ormas yang telah aktif menumbuhkembangkan dan melestarikan budaya. Ia berharap para pemuda juga dapat terlibat aktif dalam pelestarian adat budaya daerah di Kapuas Hulu, yang majemuk, terdiri dari berbagai suku. “Terutama anak muda harus bisa mengangkat kembali adat dan budayanya masing-masing,” ujarnya.
Sementara Itu Pimpinan Besar Pasukan Merah Se -Tanah Dayak, Panglima Jilah, menyampaikan bahwa Kapuas Hulu banyak adat dan budaya, serta seni tarinya, ukiran dan anyaman juga banyak, sebab itu perlu terus dikembangkan. Dengan hadirnya TBBR adalah untuk menyatukan orang dayak, menjadikan adat untuk memanusiakan manusia.
“Kita orang Dayak satu, orang Dayak mengajar kan kasih lewat adat dan budaya, hukum Dayak juga diakui PBB,” ujarnya.
Panglima Jilah mengajak agar Dayak bersatu, demi kebaikan bersama dan pelestarian adat budaya. Buang rasa ego yang menganggap diri paling hebat, tidak ada lagi sekat – sekat diantara masyarakat Dayak.
“Semoga dengan diresmikannya tempat keramat Temenggung Simpi ini, semoga bermanfaat untuk orang banyak, dan menjadi berkat untuk semuanya,” tuntas Panglima Jilah.
( Pendim (1206/Psb/ Icg )
Comment