TANGERANG, Media Kalbar
Forum Senja, sebuah wadah diskusi para lanjut usia, menggelar diskusi dengan topik kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), Kamis (9/5).
Semangat tinggi membara merebut pengetahuan dan keterampilan terkini tentang AI. Semua menyadari era peradaban 4.0 yang ditandai dengan segala serba internet, menuntut semua generasi menguasai internet hingga ujung.
Keperluannya banyak. Untuk sekadar berkomunikasi, urusan birokrasi dalam banyak hal, sampai untuk menuntaskan pekerjaan.
“Kalau sudah main internet, kita harus tahu sekalian sampai perkembangan terkini, yaitu kecerdasan buatan, meskipun hanya sebagai pengguna,” kata Dr Bahagia Gantoe pakar psikologi pendidikan yang turut bergabung dalam diskusi Forum Senja.
Materi AI dalam diskusi putaran pertama disampaikan oleh Yanto Soegiarto, wartawan senior yang pernah menjadi Redaktur Pelaksana majalah ekonomi berbahasa Inggris Globe Asia.
Diskusi mengambil tempat di Klaster Premier Park J1 Jalan Hartono Raya, Kota Tangerang, berlangsung sore hingga senja, dibuka oleh Direktur Eksekutif Forum Senja Harry Mulya Zein.
“Diskusi dirancang untuk mobile, berpindah-pindah tempat, seperti diskusi berbahasa Inggris yang pernah kita dilakukan beberapa tahun lalu,” tutur Harry Mulya Zein yang juga penulis buku Tranformasi Birokrasi pada Abad 4.0.
Hadir dalam diskusi putaran pertama antara lain pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Sarwani, psikolog pendidikan Dr Bahagia Gantoe, pendidik Sudarno, dan mantan wartawan senior Harian Kompas yang juga Sekjen Serikat Media Siber Indonesia M. Nasir.
“Saya ingin mendorong teman-teman untuk menyukai AI terlebih dulu. Kalau sudah senang dengan AI, kita akan senang, bermain dengan AI yang berguna sebagai pengetahuan maupun untuk membantu menyelesaikan pekerjaan,” kata Yanto mengawali menyampaikan materinya tentang AI.
Yanto yang berpengalaman sebagai praktisi media mulai platform cetak, digital, hingga televisi, menuturkan, kesibukannya sekarang bermain dengan AI.
“Menarik sekali AI bisa melayani semua platfom, bukan sekadar mesin pencari. Dari teks AI bisa mengubah menjadi gambar, bisa menjadi suara, video atau produk semacam film. Itu tergantung permintaan kita,” tutur Yanto pernah menjadi Pemimpin Redaksi Stasiun Televisi RCTI.
Yanto kemudian memulai bagaimana memanfaatkan AI dengan menggunakan aplikasi google. Semua peserta diskusi diminta mencoba. Dengan penjelasan yang sederhana, peserta merasa terpandu menelusuri AI.
“Wah ini menarik. Penggunaan AI akan kita jadikan bahan diskusi sampai mewujudkan produk yang bisa dinikmati masyarakat,” tutur Harry Mulya Zein yang memberi komentar kesimpulan diskusi. Peserta pun diskusi sepakat. (*/mk)
Comment