Bogor, Media Kalbar
ICMI saat ini tengah focus untuk membangun ketahanan pangan nasional dan itu akan dimulai pada tahun 2025 dengan mulai membangun kawasan pedesaan sebagai titik pusat kemajuan bangsa.
“Program tersebut sejalan dengan program strategis pemerintah Presiden Prabowo Subianto saat ini yang juga berfokus pada ketahanan pangan nasional, dan salah satu ciri negara yang kuat adalah yang memiliki ketahanan pangan bagus,” kata Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Prof. DR. Arif Satria S.P. M.Si dalam pembukaan Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) ICMI di Bogor, Sabtu (14/12).
Arif menyatakan, Indonesia memiliki potensi besar untuk memiliki ketahanan pangan yang bagus, mengingat negara ini adalah negara agraris. Selan itu tanah yang subur, sumber daya alam yang melimpah menjadi modal besar mencapai cita-cita tersebut.
“Maka, program ketahanan pangan ini juga erat kaitannya dengan teknologi dan edukasi,” paparnya.
Menurutnya, teknologi perlu dikembangkan untuk mendukung program tersebut disamping edukasi yang juga diutamakan menuju program ketahanan pangan.
Karena itu, program ketahanan pangan ICMI akan berangkat dari desa dengan mendorong desa menjadi kawasan maju secara ekonomi dengan menjadi sumber pangan.
Rektor IPB itu juga menyoroti sampah makanan yang sia-sia, yang bahkan rata-rata negara-negara mayoritas Muslim menjadi penyumbang sampah makanan terbanyak di dunia.
“Nomor satu adalah Arab Saudi, dan Indonesia ada diurutan ketiga,” terang Arif.
Maka, untuk mengatasi hal itu, edukasi kepada masyarakat, terutama kepada generasi muda perlu terus digalakkan.
*Isu Penerapan AI*
Terkait perkembangan dan penggunaan Artificial Intelligent (kecerdasan buatan) yang makin marak disalahgunakan,ICMI juga akan focus untuk memastikan agar
Masalah AI yang sudah serius mampu merubah kehidupan manusia tetap aman dijalur etika dan kemanusiaan.
Disinilah peran ICMI sebagai katalisator inovasi dan kemajuan bersama ormas Islam lainnya dibutuhkan. Kita harus berperan dalam kebijakan penggunaan AI yg memperhatikan etika, norma dan nilai kemanusiaan lainya,” ungkap Arif.
Meski demikian, bukan berarti membatasi inovasi teknologi, namun ICMI harus memastikan penerapan AI di Indonesia harus dilakukan secara adil dan sesuai dengan norma dan aturan agama.
“Karena itu ICMI juga harus ikut aktif dalam pemberantasan judi online, pencegahan LGBT dan pelanggaran lainnya,” terang Arif.
Termasuk didalam isu kemanusiaan skala internasional seperti kemerdekaan Palestina, menurutnya akan tetap menjadi fokus ICMI.
“Isu-isu kemanusiaan adalah penting untuk didorong upaya penyelesaiannya, termasuk pentingnya masalah kemerdekaan Palestina harus terus diperjuangkan,” tegas Arif.
Silaknas ICMI tahun 2024 ini mengambil tema “Mengokohkan Peran IMTAQ & IPTEK Menuju Indonesia EMAS”, sebagai kegiatan tahunan untuk mengkonsolidasikan semua potensi ICMI, sekaligus menjadi ajang pertemuan semua organ pengurus ICMI di tingkat pusat dan daerah. Selain itu, kegiatan ini juga dimaksudkan sebagai mekanisme organisasi untuk melakukan evaluasi dan koordinasi program.
Penyelenggaraan Silaknas ICMI 2024 ini sekaligus perayaan Milad ke 34 ICMI, untuk menguatkan silaturahmi dan networking antar pengurus ICMI dan Stakeholder ICMI.
“Rangkaian acara Silaknas ICMI 2024 itu dilakukan selama 3 hari sejak 13-15 Desember 2024 di Kota Bogor, dimulai dengan “International Conference of Muslim Women”, Simposium Indonesia Emas dan puncaknya yaitu Silaknas ICMI,” kata Ketua Panitia Pelaksana Silaknas ICMI 2024, Ina Marlina S.E., MM dalam sambutannya.
Ina merasa gembira melihat antusiasme kehadiran ribuan peserta Silaknas yang dating dari berbagai daerah, sudah memenuhi ruang-ruang diskusi sejak sebelum pembukaan dimulai.
“Selamat datang kami ucapkan kepada seluruh peserta Silaknas di Kota Bogor, terima kasih atas kehadirannya disini dalam rangka menyukseskan Silaknas tahun 2024 ini,saya lihat juga seluruh kursi terisi penuh bahkan sejak acara konferensi dan simposium kemarin, alhamdulillah,” ungkap Ina bersyukur.
Dalam pembukaan itu, juga dilakukan launching program-program ICMI seperti Wakaf Deposito Beasiswa Pendidikan melalui BSI, Pemberian ICMI Award kepada tokoh-tokoh bangsa yang berjasa khususnya dalam perkembangan ICMI, Baret (Badan Reaksi Cepat) ICMI, Program Indonesia Pintar Mengaji Bersama Al-Gibran Sekolah Quran dan Pesantren Cendekia ICMI di Bogor.
ICMI akan selalu hadir untuk memberikan solusi dan kontribusi terbaik bagi bangsa Indonesia. ICMI yang berlandaskan ke-Islaman dan ke-Indonesiaan berbasis kecendekiaan akan selalu berperan aktif mendorong kebaikan untuk bangsa dan negara. (**/mk)
Comment