Sambas, Media Kalbar – Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas mencatat jumlah sasaran ibu hamil di Kabupaten Sambas berjumlah 11.366 jiwa menurun dari tahun sebelumnya yaitu 12.774 jiwa. Melalui Kadinkes Sambas, dr Ganjar Eko Prabowo mengatakan bahwa dalam rangka percepatan penurunan angka kematian ibu (AKI) dan prevalensi Balita stunting, salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil.
“Tidak hanya sektor kesehatan tetapi berbagai pihak harus ikut serta memastikan seluruh wanita memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan, menyediakan perawatan untuk melahirkan, serta akses perawatan darurat yang tepat waktu pada ibu hamil ketika akan melahirkan.”katanya
dr Ganjar Eko Prabowo juga menjelaskan berbagai tantangan juga masih dihadapi dalam pelayanan kesehatan ibu yaitu perlunya peningkatan sarana dan prasarana fasilitas kesehatan untuk menunjang pelayanan kesehatan ibu,
“Perlunya peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, serta perlunya kebijakan pemerintah pusat yang mendukung hubungan antar berbagai profesi dan task shifting untuk pelayanan kesehatan ibu dan anak.” jelasnya
Dalam UU Nomor 17 Tahun 2023, pasal-pasal yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan ibu termuat dalam Bab V bagian keempat. Undang-Undang ini menekankan upaya kesehatan ibu yang dilakukan pada masa sebelum hamil, masa kehamilan, persalinan dan pasca persalinan.
dr Ganjar Eko Prabowo menyampaikan bahwa upaya kesehatan ibu ditetapkan menjadi tanggungjawab dan kewajiban bersama bagi keluarga, masyarakat, pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Dinkes Sambas juga mencatat bahwa sasaran ibu hamil di Kabupaten Sambas berjumlah 11.366 jiwa menurun dari tahun sebelumnya yaitu 12.774 jiwa.
“Artinya para ibu hamil telah berkomitmen untuk melakukan cek kehamilan sebanyak 6 kali dan 2 kali di antaranya diperiksa oleh dokter, konsumsi gizi seimbang sesuai porsinya, meminum tablet tambah darah, mengikuti kelas ibu hamil, melahirkan di fasilitas pelayanan kesehatan.”jelasnya (Rai)
Comment