Kubu Raya, Media Kalbar – Kepala Desa Pasir Putih, Kecamatan Teluk Pakedai, Kabupaten Kubu Raya, Burhan, menyampaikan harapannya agar sejumlah usulan pembangunan infrastruktur yang diajukan sejak tahun 2024 segera mendapat tindak lanjut. Hal ini disampaikannya saat ditemui di kediamannya pada Senin (29/9/2025).
Burhan menjelaskan, salah satu prioritas pembangunan yang sangat mendesak adalah perbaikan jembatan penghubung antar desa dan pembangunan turap di wilayah rawan longsor akibat abrasi sungai.
“Salah satu kebutuhan mendesak kami adalah pembangunan jembatan dan turap, terutama di Dusun 1 dari RT 1 hingga RT 3. Daerah ini rawan longsor karena lalu lintas motor air pengangkut hasil kebun terus-menerus menggerus tebing jalan. Bila tidak segera dibangun turap, badan jalan bisa runtuh sewaktu-waktu,” ujarnya.
Burhan juga menyoroti kondisi jembatan penghubung antara Desa Pasir Putih dan Desa Sungai Nipah yang dinilai sudah tidak layak. Meskipun dari luar tampak masih kokoh, namun bagian bawah tiang-tiang jembatan telah rapuh dan keropos akibat dimakan kapang.
“Kalau air pasang, banyak sampah dan batang kayu yang tersangkut di bawah jembatan. Karena tiangnya sudah lapuk, ini sangat rawan roboh. Usulan sudah kami ajukan ke provinsi melalui anggota DPRD Fraksi Partai NasDem. Informasinya sudah masuk sistem, tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut,” jelasnya.
Burhan berharap usulan tersebut bisa masuk dalam alokasi anggaran tahun depan, mengingat kondisi infrastruktur tersebut berpengaruh besar terhadap aktivitas dan keselamatan warga desa.
Sementara itu, ia juga bersyukur bahwa tahun ini Desa Pasir Putih kembali mendapat program P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air). Total ada 7 titik P3A yang berhasil terealisasi dua titik dari aspirasi Syarif Abdullah Alkadrie, Anggota DPR RI Fraksi NasDem, dan tambahan lima titik dari atas aspirasi dari Bapak H. Boyman Harun, S.H. Fraksi Partai PAN.
“Alhamdulillah tahun ini tujuh titik P3A masuk ke desa kami. Untuk salurannya sudah cukup baik, tapi jaringan irigasi dan pengairannya perlu dinormalisasi agar aliran air dari P3A bisa maksimal. Kami berharap ke depan ada juga program Normalisasi atau operasional OP dan penyiangan saluran air,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Burhan menegaskan bahwa anggaran dana desa memiliki keterbatasan karena sudah teralokasi ke berbagai pos kegiatan. Oleh karena itu, ia kembali meminta dukungan dari pemerintah kabupaten, provinsi, hingga pusat agar Desa Pasir Putih bisa mendapat porsi anggaran tambahan khususnya untuk pembangunan infrastruktur dasar. (Mk/Ismail)
Kades Pasir Putih Soroti Kebutuhan Infrastruktur Jembatan dan Turap, Harap Usulan Tahun 2024 Segera Direalisasikan











Comment