PONTIANAK, MEDIA KALBAR
Kantor Wilayah Kementerian Hukum Kalimantan Barat menjadi tuan rumah pelaksanaan kegiatan “Pengukuran Maturitas Kekayaan Intelektual” yang digelar di Aula Kanwil Kemenkum Kalbar. Acara ini menandai dimulainya proyek percontohan nasional untuk mengukur tingkat kematangan pengelolaan kekayaan intelektual di Indonesia. Senin (14/04).
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Andrieansjah, didampingi Kepala Kanwil Kemenkum Kalbar Jonny Pesta Simamora dan jajaran pejabat terkait. Hadir pula tim konsultan dari PT. Mitra Juang Mandiri (SustaIN) sebagai mitra pelaksana pengukuran.
Dalam sambutannya, Jonny Pesta Simamora menyampaikan penghargaan atas kepercayaan yang diberikan kepada Kalimantan Barat sebagai lokasi proyek percontohan. “Ini merupakan bukti pengakuan atas komitmen kami dalam pengembangan ekosistem kekayaan intelektual di wilayah ini,” ujarnya.
Kanwil Kemenkum Kalbar mencatat sejumlah pencapaian signifikan dalam pengelolaan KI:
Peningkatan permohonan pendaftaran KI tahun 2024-2025: Merek 969 (2024), 137 (per 31 Maret 2025), Hak Cipta 1.146 (2024), 253 (per 31 Maret 2025), Paten 97 (2024), 2 (per 31 Maret 2025)
Partisipasi aktif dalam berbagai pameran dan festival untuk sosialisasi KI, Pengawasan HKI di wilayah perbatasan dan pendampingan UMKM, Penandatanganan kerjasama dengan perguruan tinggi
Namun tantangannya masih ada, termasuk kasus pelanggaran HAKI seperti pemutaran sepak bola ilegal di sejumlah kafe yang sedang dalam penanganan. “Kami terus meningkatkan edukasi dan penegakan hukum,” tegas Jonny.
Andrieansjah ketika membuka kegiatan tersebut sekaligus menyampaikan keynote Speech, menjelaskan bahwa pengukuran maturitas KI ini akan menjadi dasar penyusunan kebijakan nasional. “Kita tidak bisa mengelola apa yang tidak kita ukur. Inilah awal penting untuk membangun ekosistem KI yang terstruktur,” ujarnya.
Acara diakhiri dengan penyerahan sertifikat merek kepada penerima dan pemaparan metodologi pengukuran oleh tim konsultan. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi model bagi pengembangan KI di daerah lain di Indonesia. (*/Amad)
Comment