Sambas, Media Kalbar – Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap ancaman penyakit rabies, khususnya di wilayah pedesaan yang memiliki banyak hewan peliharaan maupun hewan liar. Penyakit ini dapat menimbulkan dampak fatal jika tidak segera ditangani setelah terjadi gigitan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas, dr. H. Ganjar Eko Probowa, MM, menegaskan bahwa rabies masih menjadi salah satu penyakit menular yang harus diwaspadai meski belum masuk kategori Kejadian Luar Biasa (KLB).
“Kasus gigitan hewan penular rabies, terutama anjing, masih sering ditemukan di Sambas. Rabies bukan hanya ancaman kesehatan, tapi juga bisa menyebabkan kematian bila terlambat ditangani. Masyarakat jangan menganggap remeh,” ujarnya.Rabu(1/10/2025)
Langkah Pencegahan Rabies
Dinkes Sambas mengimbau masyarakat untuk melakukan beberapa langkah pencegahan, antara lain:
1. Segera membersihkan luka gigitan dengan sabun dan air mengalir minimal 15 menit.
2. Mendatangi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan vaksin anti rabies (VAR).
3. Melakukan vaksinasi hewan peliharaan seperti anjing dan kucing secara berkala.
4. Menghindari kontak langsung dengan hewan liar atau hewan yang tidak jelas status vaksinasinya.
Kolaborasi Lintas Sektor
Menurut dr. Ganjar, upaya menekan risiko rabies bukan hanya tanggung jawab tenaga medis. Diperlukan kerja sama antara pemerintah desa, kecamatan, serta masyarakat. Edukasi tentang pentingnya vaksinasi hewan dan penanganan cepat setelah gigitan sangat penting untuk menurunkan risiko penularan.
“Rabies bisa dicegah. Kuncinya adalah kesadaran bersama untuk menjaga hewan peliharaan, menjaga lingkungan tetap aman, dan cepat bertindak jika ada kasus gigitan. Jangan tunggu gejala muncul, karena rabies bersifat mematikan,” tegasnya.(rai)











Comment