by

Kontroversial Kadis Kominfo Bengkayang: Sebut Wartawan Bodoh

๐—•๐—˜๐—ก๐—š๐—ž๐—”๐—ฌ๐—”๐—ก๐—š, Media Kalbar

Dalam sebuah audiensi yang berlangsung di Ruang Rapat Bupati Bengkayang, kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Bengkayang, 10 April 2025. ๐—จ๐—ฐ๐—ผ๐—ธ ๐—ฃ๐—ฎ๐—ฟ๐˜€๐—ฎ๐˜‚๐—น๐—ถ๐—ฎ๐—ป ๐—›๐—ฎ๐˜€๐˜‚๐—ด๐—ถ๐—ฎ๐—ป, ๐—ฆ.๐—ฆ๐—ง๐—ฃ., ๐— .๐—ฆ๐—ถ, menciptakan kegaduhan dengan melontarkan pernyataan yang tak biasa di forum resmi dan sangat kontroversial.

Dalam konteks respon terhadap kritik masyarakat dengan isi tulisan yang disampaikan narasumber mengenai dugaan bahwa Diskominfo Bengkayang tutup mata terhadap aktivitas reseller internet ilegal, Ucok P Hasugian secara mengejutkan menyebut wartawan yang menulis berita tersebut sebagai โ€œWartawan Bodoh.โ€

Pernyataan tersebut disampaikan oleh ๐—จ๐—ฐ๐—ผ๐—ธ ๐—ฃ๐—ฎ๐—ฟ๐˜€๐—ฎ๐˜‚๐—น๐—ถ๐—ฎ๐—ป ๐—›๐—ฎ๐˜€๐˜‚๐—ด๐—ถ๐—ฎ๐—ป, ๐—ฆ.๐—ฆ๐—ง๐—ฃ., ๐— .๐—ฆ๐—ถ ketika menghadiri audiensi dengan Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis bersama perwakilan media Bengkayang dalam wadah Jurnalis Bumi Sebalo (JBS) dan Ia menanggapi sebuah berita yang diterbitkan oleh platform website media online menyampaikan keluhan masyarakat yang dinilai penting untuk disikapi oleh pemerintah. Kritik tersebut muncul sebagai respons terhadap ketidakpuasan publik terhadap pengawasan dan penanganan isu reseller internet yang di duga ilegal yang marak terpasang di beberapa desa di Kabupaten Bengkayang.

Alih-alih memberikan tanggapan yang positif dan konstruktif atau menanggapi kritik secara profesional, Ucok justru memilih untuk menyerang kredibilitas wartawan dengan kata-kata yang merendahkan dan mengatakan Wartawan Bodoh walau dalam tanda Kutip.

โ€œIjin Pak Bupati dalam kesempatan ini juga saya mau komplain sebuah pemberitaan, yang mengatakan bahwa, Dinas Kominfo Tutup Mata terhadap keberadaan internet ilegal di Bengkayang, saya mau sampaikan bahwa terkait dengan frekuensi internet itu bukan tugas kami, itu tugas balai monitor, masalah siapa yang menulis tidak perlu disebutlah, jadi tolong di ๐˜๐—ฎ๐—ธ๐—ฒ ๐—ฑ๐—ผ๐˜„๐—ป berita itu, malu juga kita kalau orang baca begitu. Yang pertama kalau dia tau aturan, mohon maaf, kata kunci dalam kutip yaโ€ฆ๐—•๐—ผ๐—ฑ๐—ผ๐—ต ๐—•๐—ฒ๐—ป๐—ฎ๐—ฟ ๐—ช๐—ฎ๐—ฟ๐˜๐—ฎ๐˜„๐—ฎ๐—ป ๐—ป๐—ถโ€ฆ. Ini bukan kewenangan daerah, ini kewenangan pusat dan Balai Monitor,โ€ ucap Kadis Kominfo sembari menutup acara audiensi tanpa memberi kesempatan kepada wartawan yang hadir untuk bereaksi

Atas pernyataan tersebut rekan-rekan wartawan yang hadir tidak sempat bereaksi untuk memberikan tanggapan dan klarifikasi, karena acara audiensi langsung ditutup olehnya. Banyak yang menyayangkan sikap arogan, tendensius, sombong, angkuh, dan tidak profesional yang ditunjukkan oleh pejabat publik tersebut.

โ€œKarya jurnalis yang sudah terbit di sebuah media itu tentunya sudah memenuhi kaidah-kaidah penulisan apalagi saudara saya Latif Ibrahim sudah mengikuti uji kompetensi wartawan di mana ketika mengikuti yang bersangkutan sudah memahami pola penulisan yang akan disajikan ke publik melalui medianya. Nah, menurut saya penilaian seseorang terhadap tulisan hingga mengatakan wartawan bodoh itu dalam artinya bahasa yang keluar karena sikap emosional dan harusnya ada perkataan yang lebih pantas sehingga tidak menyinggung perasaan orang lain,โ€ ungkap Kurnadi selalu Koordinator Jurnalis Bumi Sebalo Bengkayang.

Dia menambahkan bahwa wartawan bertugas untuk membawa suara masyarakat, termasuk kritik dan keluhan yang relevan. โ€œTerkait judul yang dijadikan judul seseorang itu dikatakan tutup mata itu terlahir dari narasumber yang memberikan informasi kepada wartawan yang bersangkutan. Dan perlu diingat dan diketahui oleh Pemerintah, institusi-institusi, lembaga-lembaga dan seluruh kalangan masyarakat apa yang dilakukan oleh wartawan itu tulisan-tulisan yang lahir dari karya jurnalis itu adalah komentar dari narasumber atau berasal dari narasumber bukan terlahir dari wartawan itu sendiri.Tugas wartawan hanya menyampaikan tulisan yang disampaikan oleh narasumber berdasarkan fakta-fakta dan bukti sehingga lahirlah menjadi sebuah berita yang dinikmati oleh publikโ€ tambahnya

Menyikapi ucapan โ€œWartawan Bodohโ€ itu, Ketua Pokja Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bengkayang Yulizar mengatakan bahwa,diri nya sangat menyayangkan ucapan โ€œBodohโ€ itu yang dilontarkan sekelas Kadis Kominfo

โ€œMasih bayak bahasa yang patut di ucapkan sekelas seorang Kadis Kominfo Bengkayang itu,kenapa harus menggunakan kata โ€œbodohโ€,ujar nya.

Wartawan merupakan pilar penting dalam demokrasi, berperan sebagai penghubung antara masyarakat dan pemerintah. Tindakan meremehkan profesi wartawan tidak hanya mencederai hubungan antara media dan pemerintah, tetapi juga mengabaikan hak masyarakat untuk mendapatkan informasi yang akurat dan transparan.

Sejauh ini menurut Yulizar. Media yang bertugas di Kabupaten Bengkayang perlu komunikasi yang baik bersama Dinas Kominfo Bengkayang.

โ€œPermasalah pemberitaan yang di publikasi di salah satu media online mungkin kurang diterima oleh yang bersangkutan namun hal itu sudah tertuang dalam UU Persโ€, hak jawab, hak koreksi dan hak Klarifikasi harus dijunjung tinggi dan silah untuk ituโ€,tegas nya.

Dalam menghadapi situasi tersebut, Yulizar juga menegaskan harapan agar pejabat publik dapat lebih terbuka dalam menerima kritik dan masukan dari masyarakat. โ€œSeharusnya mengambil tegas atas informasi yang diberikan oleh masyarakat, kominfo itu kan corong pemerintah harus cepat menanggapi isu-isu yang berkembang di masyarakat ,โ€ tegasnya.

Sebagai langkah lanjut, organisasi wartawan Ketua PWI Pokja Bengkayang berencana untuk mengadakan pertemuan guna membahas isu ini dan mengadvokasi perlunya penghormatan terhadap profesi wartawan di depan pejabat publik, demi terciptanya hubungan yang lebih baik dan sehat antara pemerintah dan media di Kabupaten Bengkayang.

Peran pers di Indonesia sangatlah krusial dan beragam, terutama dalam negara demokrasi. Berikut adalah beberapa peran utama pers di Indonesia:

๐Ÿญ. ๐— ๐—ฒ๐—ฑ๐—ถ๐—ฎ ๐—œ๐—ป๐—ณ๐—ผ๐—ฟ๐—บ๐—ฎ๐˜€๐—ถ:
๐— ๐—ฒ๐—ป๐˜†๐—ฒ๐—ฏ๐—ฎ๐—ฟ๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐—ถ๐—ป๐—ณ๐—ผ๐—ฟ๐—บ๐—ฎ๐˜€๐—ถ: Pers bertugas menyampaikan berita dan informasi yang akurat, faktual, dan relevan kepada masyarakat luas. Ini membantu masyarakat untuk mengetahui berbagai peristiwa, isu, dan perkembangan yang terjadi di sekitar mereka, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.

โœ“ ๐— ๐—ฒ๐—บ๐—ฒ๐—ป๐˜‚๐—ต๐—ถ ๐—ต๐—ฎ๐—ธ ๐—บ๐—ฎ๐˜€๐˜†๐—ฎ๐—ฟ๐—ฎ๐—ธ๐—ฎ๐˜ ๐˜‚๐—ป๐˜๐˜‚๐—ธ ๐˜๐—ฎ๐—ต๐˜‚: Undang-Undang Pers No. 40 Tahun 1999 secara jelas menyebutkan bahwa pers nasional berfungsi untuk memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui.

๐Ÿฎ. ๐—ฃ๐—ฒ๐—ป๐—ฑ๐—ถ๐—ฑ๐—ถ๐—ธ๐—ฎ๐—ป:
Mencerdaskan kehidupan bangsa: Melalui pemberitaan dan artikel yang mendalam, pers berperan dalam memberikan wawasan, pengetahuan, dan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat tentang berbagai hal.

โœ“ ๐— ๐—ฒ๐—บ๐—ฏ๐—ฒ๐—ป๐˜๐˜‚๐—ธ ๐—ผ๐—ฝ๐—ถ๐—ป๐—ถ ๐—ฝ๐˜‚๐—ฏ๐—น๐—ถ๐—ธ ๐˜†๐—ฎ๐—ป๐—ด ๐—ฐ๐—ฒ๐—ฟ๐—ฑ๐—ฎ๐˜€: Pers yang berkualitas menyajikan informasi secara komprehensif dan berimbang, sehingga membantu masyarakat dalam membentuk opini yang rasional dan berdasarkan fakta.

๐Ÿฏ. ๐—›๐—ถ๐—ฏ๐˜‚๐—ฟ๐—ฎ๐—ป:
๐— ๐—ฒ๐—ป๐˜†๐—ฒ๐—ฑ๐—ถ๐—ฎ๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐—ต๐—ถ๐—ฏ๐˜‚๐—ฟ๐—ฎ๐—ป ๐˜†๐—ฎ๐—ป๐—ด ๐˜€๐—ฒ๐—ต๐—ฎ๐˜: Pers, terutama media elektronik dan majalah, juga memiliki fungsi hiburan untuk mengimbangi informasi yang bersifat serius. Namun, hiburan yang disajikan harus tetap memperhatikan etika dan nilai-nilai yang berlaku.

๐Ÿฐ. ๐—ž๐—ผ๐—ป๐˜๐—ฟ๐—ผ๐—น ๐—ฆ๐—ผ๐˜€๐—ถ๐—ฎ๐—น:
๐— ๐—ฒ๐—ป๐—ด๐—ฎ๐˜„๐—ฎ๐˜€๐—ถ ๐—ท๐—ฎ๐—น๐—ฎ๐—ป๐—ป๐˜†๐—ฎ ๐—ฝ๐—ฒ๐—บ๐—ฒ๐—ฟ๐—ถ๐—ป๐˜๐—ฎ๐—ต๐—ฎ๐—ป: Pers berperan sebagai watchdog atau pengawas terhadap kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Mereka berhak mengkritisi kebijakan dan tindakan pemerintah yang dianggap tidak sesuai dengan kepentingan publik.

โœ“ ๐— ๐—ฒ๐—ป๐—ฐ๐—ฒ๐—ด๐—ฎ๐—ต ๐—ฝ๐—ฒ๐—ป๐˜†๐—ฎ๐—น๐—ฎ๐—ต๐—ด๐˜‚๐—ป๐—ฎ๐—ฎ๐—ป ๐—ธ๐—ฒ๐—ธ๐˜‚๐—ฎ๐˜€๐—ฎ๐—ฎ๐—ป ๐—ฑ๐—ฎ๐—ป ๐—ธ๐—ผ๐—ฟ๐˜‚๐—ฝ๐˜€๐—ถ: Dengan memberitakan potensi penyimpangan dan praktik korupsi, pers turut berperan dalam menjaga akuntabilitas publik.

โœ“ ๐— ๐—ฒ๐—ป๐˜†๐˜‚๐—ฎ๐—ฟ๐—ฎ๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐—ฎ๐˜€๐—ฝ๐—ถ๐—ฟ๐—ฎ๐˜€๐—ถ ๐—บ๐—ฎ๐˜€๐˜†๐—ฎ๐—ฟ๐—ฎ๐—ธ๐—ฎ๐˜: Pers menjadi wadah bagi masyarakat untuk menyampaikan keluhan, kritik, dan saran kepada pemerintah maupun pihak-pihak terkait.

โœ“ ๐— ๐—ฒ๐—ป๐—ด๐—ผ๐—ฟ๐—ฒ๐—ธ๐˜€๐—ถ ๐—ธ๐—ฒ๐˜€๐—ฎ๐—น๐—ฎ๐—ต๐—ฎ๐—ป ๐—ฑ๐—ฎ๐—ป ๐—ฝ๐—ฒ๐—น๐—ฎ๐—ป๐—ด๐—ด๐—ฎ๐—ฟ๐—ฎ๐—ป: Jika terjadi kesalahan atau pelanggaran di berbagai bidang, pers bertugas untuk mengungkapkannya dan memberikan koreksi yang membangun.

๐Ÿฑ. ๐— ๐—ฒ๐—ฑ๐—ถ๐—ฎ๐˜๐—ผ๐—ฟ ๐—ฑ๐—ฎ๐—ป ๐—ฃ๐—ฒ๐—ป๐—ด๐—ต๐˜‚๐—ฏ๐˜‚๐—ป๐—ด:
๐— ๐—ฒ๐—ป๐—ท๐—ฒ๐—บ๐—ฏ๐—ฎ๐˜๐—ฎ๐—ป๐—ถ ๐—ธ๐—ผ๐—บ๐˜‚๐—ป๐—ถ๐—ธ๐—ฎ๐˜€๐—ถ ๐—ฎ๐—ป๐˜๐—ฎ๐—ฟ๐—ฎ ๐—ฝ๐—ฒ๐—บ๐—ฒ๐—ฟ๐—ถ๐—ป๐˜๐—ฎ๐—ต ๐—ฑ๐—ฎ๐—ป ๐—บ๐—ฎ๐˜€๐˜†๐—ฎ๐—ฟ๐—ฎ๐—ธ๐—ฎ๐˜: Pers memfasilitasi dialog dan komunikasi dua arah antara pihak pemerintah dan warga negara.

โœ“ ๐— ๐—ฒ๐—ป๐˜†๐—ฎ๐—บ๐—ฝ๐—ฎ๐—ถ๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐—ฎ๐˜€๐—ฝ๐—ถ๐—ฟ๐—ฎ๐˜€๐—ถ ๐—บ๐—ฎ๐˜€๐˜†๐—ฎ๐—ฟ๐—ฎ๐—ธ๐—ฎ๐˜ ๐—ธ๐—ฒ๐—ฝ๐—ฎ๐—ฑ๐—ฎ ๐—ฝ๐—ฒ๐—บ๐—ฒ๐—ฟ๐—ถ๐—ป๐˜๐—ฎ๐—ต: Pers menjadi saluran bagi masyarakat untuk menyampaikan suara mereka kepada para pengambil kebijakan.

๐Ÿฒ. ๐—ฃ๐—ฒ๐—บ๐—ฏ๐—ฒ๐—ป๐˜๐˜‚๐—ธ ๐—ข๐—ฝ๐—ถ๐—ป๐—ถ ๐—ฑ๐—ฎ๐—ป ๐—ฃ๐—ฒ๐—ป๐—ท๐—ฎ๐—ด๐—ฎ ๐—ž๐—ฒ๐—ฟ๐˜‚๐—ธ๐˜‚๐—ป๐—ฎ๐—ป:
๐— ๐—ฒ๐—บ๐—ฝ๐—ฒ๐—ป๐—ด๐—ฎ๐—ฟ๐˜‚๐—ต๐—ถ ๐—ผ๐—ฝ๐—ถ๐—ป๐—ถ ๐—ฝ๐˜‚๐—ฏ๐—น๐—ถ๐—ธ: Pers memiliki kekuatan untuk membentuk opini masyarakat terhadap suatu isu atau peristiwa. Oleh karena itu, pers dituntut untuk menyajikan informasi yang akurat dan bertanggung jawab.

โœ“ ๐— ๐—ฒ๐—ป๐—ท๐—ฎ๐—ด๐—ฎ ๐—ธ๐—ฒ๐—ฟ๐˜‚๐—ธ๐˜‚๐—ป๐—ฎ๐—ป ๐—บ๐—ฎ๐˜€๐˜†๐—ฎ๐—ฟ๐—ฎ๐—ธ๐—ฎ๐˜: Dalam menyampaikan informasi, pers juga berperan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta menghindari pemberitaan yang dapat memecah belah masyarakat.

๐Ÿณ. ๐—Ÿ๐—ฒ๐—บ๐—ฏ๐—ฎ๐—ด๐—ฎ ๐—˜๐—ธ๐—ผ๐—ป๐—ผ๐—บ๐—ถ:
๐— ๐—ฒ๐—ป๐—ท๐—ฎ๐—น๐—ฎ๐—ป๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐—ณ๐˜‚๐—ป๐—ด๐˜€๐—ถ ๐—ฒ๐—ธ๐—ผ๐—ป๐—ผ๐—บ๐—ถ: Selain fungsi-fungsi di atas, pers juga merupakan sebuah industri yang memiliki aspek ekonomi, seperti periklanan dan penjualan produk jurnalistik. (*/MK)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed