by

Kunjungi Sultan Pontianak, Ini Yang Diharapkan Kepala BNN RI Marthinus Hukom

Pontianak, Media Kalbar

Kepala BNN RI Komjen Pol Marthinus Hukom mengunjungi dan bersilaturrahmi dengan Sultan Pontianak ke-9 Syarif Machmud Melvin Alkadrie di Keraton (Istana) Kadiriyah Pontianak, Selasa (4/6).

Kepala BNN RI beserta rombongan diterima langsung oleh Sultan Pontianak bersama Permaisuri, pangeran, Ratu dan jajaran Kesultanan Pontianak, hadir juga Camat, Lurah dan beberapa tokoh masyarakat.

Komjen Pol Marthinus Hukom menerangkan bahwa tujuan nya adalah pertama bersilaturrahmi dengan pemangku adat, budaya, tokoh masyarakat yang dihormati, yang mempunyai kekuatan legitimasi. “Karena berbicara pemberantasan, pencegahan, penyalahgunaan narkoba tidak semuanya penegakan hukum, tapi juga membangun kesadaran masyarakat, membangun kesadaran masyarakat dengan narasi-narasi yang harus dibangun paling tepat pengaruhnya adalah tokoh-tokoh kharismatik, agama, budaya, politik. Sultan Pontianak ke-9 ini salah satu tokoh yang mempunyai 3 kekuatan simbol disini.” Kata Martinus Hukom kepada awak media di Keraton Kadiriyah Pontianak.

Menurut nya 3 simbol yang dimiliki Sultan Pontianak ke-9 Syarif Machmud Melvin Alkadrie yaitu Simbol Politik yang dipilih masyarakat dengan suara signifikan menjadi anggota DPD RI, kemudian Sultan adalah pemimpin budaya tertinggi dan salah satu tokoh habib.

“Tiga simbol kekuatan ini luar biasa, tokoh ini bisa memberikan pencerahan-pencerahan kepada masyarakat Kota Pontianak khususnya dan Kalbar.” Ujarnya.

Ditempat yang sama Sultan Pontianak ke-9 Syarif Machmud Melvin Alkadrie menyambut dan sangat mengapresiasi kunjungan Kepala BNN RI Komjen Pol Martinus Hukom beserta rombongan ke Keraton Kadiriyah Pontianak.

“Mengenai narkoba, Penegakan hukum bukan hanya itu, bagaimana masyarakat berubah, para pemakai-pemakai narkoba berubah, bisa dengan adanya lapangan kerja, kesempatan untuk berubah. Dengan kunjungan Kepala BNN juga bisa mengurangi hal-hal negatif.” Kata Sultan.

Komitmen Sultan Pontianak, masalah narkoba adalah urusan perut (ekonomi), harus membuat cara-cara pendekatan, bagaimana ada lapangan kerja untuk mereka,  mengingat juga stigma negatif terhadap masyarakat di sekitar, mau kredit motor juga tidak bisa, apa lagi mau kerja. Stigma negatif ini harus bisa dirubah dengan adanya kunjungan Kepala BNN dan adanya BNN Provinsi Kalbar, BNN Kota Pontianak diharapkan stigma negatif tersebut bisa berubah nanti lebih baik. (Amad)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed