by

LSM Wapatara Akan Surati Gubernur Kalbar Minta Aksi Cepat Atasi Masalah Banjir

Sambas, Media Kalbar – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Wapatara, Andre menilai, bencana banjir yang menimpa beberapa daerah di Kalimantan Barat (Kalbar) sangat memiliki dampak besar diberbagai sektor. Dalam hal ini, menurutnya Pemerintah harus ada tindakan agar malasah bencana banjir yang menimpa beberapa daerah di Kalbar dapat teratasi.

“masalah mustahak Dimana setiap datang Hujan berapa jam saja sekarang Kabupaten Sambas dan beberapa wilayah di Kalimantan Barat mengalami Bencana hidrometeorologi adalah bencana yang diakibatkan oleh aktivitas cuaca seperti siklus hidrologi, curah hujan, temperatur, angin dan kelembapan,” ungkap Andre, Selasa (7/3/2023).

“berapa banyaK kerusakan insptrastuktr publik dan terhambat nya aktivitas ekonomi ,pendidikan, kesehatan dan aktivitas sosial lainnya, apa lagi sekarang krisis ekononi global, serta krisis iklim akibat permukaan suhu bumi naik dan krisis iklim butuh tindakan nyata dan pencegahan,” tambah Andre.

Andre menjelaskan banjir yang melanda beberapa daerah di Kalbar termasuk diantaranya Kabupaten Sambas, Bengkayang, dan kota Singkawang merupakan dampak kurangnya ruang terbuka hijau serta kurang lancarnya aliran air yang ada di sungai-sungai. Untuk itu, Wapatara akan menyurati beberapa dinas dan instansi terkait baik dari tingkat daerah hingga provinsi untuk mengambil tindakan cepat.

“Wapatara akan segera menyurati Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pemprov Kalbar Gubernur Kalimantan Barat, Balai Wilayah Sungai Kalbar, Kementerian PUPR, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Prov. Serta dinas terkait kabupaten Sambas untuk menghasilkan kebijakan solusi nyata serta analisa nasional,” jelas Andre.

“Berharap kerja sama kementrian pusat Pemda Provinsi, kabupaten untuk kebijakan “Ruang untuk Sungai” sebagai hal yang sangat penting serta penguatan penjagaan kawasan hutan tak berubah fungsi dan tak berkurang. Program Ruang untuk Sungai memiliki fokus utama pada sungai-sungai besar. Dan karena merupakan delta di mana semua air akhirnya dibuang ke laut maka ini sangat penting bagi kami,” sambung Andre.

Menurut Andre untuk mengatasi masalah bencana banjir, banyak hal yang harus dibenahi mulai dari tata lingkungan hingga peningkatan daya tampung atau volume sungai. Sehingga saat terjadinya hujan deras aliran air tetap mengalir dengan lancar dan tidak mudah terdampak banjir.

“menciptakan lebih banyak ruang untuk aliran air sangat penting karena semakin besar sungai, pada akhirnya semakin besar bencana jika sungai itu banjir(sungai sebagai daya tampung bencana). Namun, di sungai yang lebih kecil, di mana kami melihat kehancuran, ada juga masalah kesiapsiagaan,” kata Andre.

“Perencanaan Tata Ruang bahwa sistem peringatan dini skala besar, strategi evakuasi darurat, dan rencana untuk memastikan masyarakat mengetahui apa yang harus dilakukan ketika “saatnya” tiba merupakan instrumen penting bagi para pembuat kebijakan yang ingin meningkatkan kesiapsiagaan banjir, mendorong perubahan sikap terhadap pertahanan air dan segera membuka jalan untuk meluncurkan program Ruang untuk Sungai,” timpal Andre.

Terakhir, Andre berharap semua pihak dapat bersinergi dalam mengatasi masalah banjir di Kalbar. Menurutnya dalam hal ini tidak dapat hanya dilakukan oleh satu pihak. Dia juga mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga Kalimantan sebagai paru-paru dunia.

“semoga pikiran ini tentang kapasitas alam untuk membantu membangun ketahanan dan kapasitas adaptif. Semoga kita dapat berkolaborasi semua pemangku kepentingan, mulai dari tingkat masyarakat hingga ketas. Jika kita tinggal hidup di sebuah Rumah yang dimana atap Rumah nya rusak bocor serta berhilangan dan talang airnya berusakan bakal terjadi dalam rumah hujan kehujanan kemarau kepanasan, hanya kepala Rumah tangga yg peduli Respek memperbaiki Gimna pun cara nya Demi kenyamanan hidup dalam cuaca apapun,” tutur Andre.

“Demi kepastian hidup kita dalam lingkungan baik dan sehat untuk hari ini dan akan datang agar generasi akan datang dapat melanjutkan hidup yang lebih baik supaya Ada Harapan. Mari kita jaga berasama sama paru paru dunia bahwa Kalimantan tetap akcaya dengan (Kalimantan Sungai bersama Hutan tetap lestari tak kunjungan Binasa),” pungkasnya (Rai)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed