PUTUSSIBAU, Media Kalbar
Masyarakat Kecamatan Jongkong, Kabupaten Kapuas Hulu, begitu mengingat jasa Sutarmidji saat masih menjabat sebagai Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) periode 2018-2023 lalu. Salah satunya adalah perjuangan Sutarmidji mendorong Perusahaan Listrik Negara (PLN), agar meningkatkan layanan listrik dari 12 jam menjadi 24 jam.
Sambutan hangat masyarakat Jongkong begitu terasa sejak Sutarmidji tiba di daerah tersebut, Sabtu (2/11) pagi. Mereka yang tengah beraktivitas di pasar, dan dermaga, langsung menyalami Calon Gubernur Kalbar nomor urut 1 itu. Sabagian juga tak mau kehilangan momen, untuk megajak Sutarmidji foto bersama.
Kedatangan, Sutarmidji kali ini adalah dalam rangka kampanye dialogis di Desa Jongkong Kiri Hilir, Kecamatan Jongkong, Kabupaten Kapuas Hulu, Sabtu (2/11). Untuk sampai ke desa tersebut, Midji-sapaan karibnya harus menyeberangi sungai menggunakan speedboat. Ini merupakan kesekian kalinya, Midji berkunjung ke desa yang berada di pinggir Sungai Kapuas, dan tak jauh dari Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS) itu.
Terakhir Midji ke sana, persis saat ia menerima aspirasi dari masyarakat soal layanan listrik yang awalnya hanya tersedia 12 jam. Saat itu, ia masih menjabat sebagai gubernur, dan sedang melaksanakan kunjungan kerja (kunker) ke sana, tepatnya di bulan Maret 2023. “Saya waktu itu ke Jongkong, Camatnya masih Jabaruddin waktu itu permintaan beliau sudah saya penuhi beliau minta listrik 24 jam. Waktu itu pulang dari sini, saya langsung panggil PLN, tidak sampai satu bulan sudah langsung 24 jam,” cerita Midji di hadapan ratusan masyarakat yang hadir saat kampanye dialogis.
Peningkatan layanan listrik dari 12 jam menjadi 24 jam itu, menurutnya murni usulan dari camat saat itu, Jabaruddin. Ia memastikan tidak ada tendensi apa-apa, melainkan hanya ingin masyarakat di sana bisa menikmati listrik 24 jam. “Saya waktu itu biasa-biasa saja, begitu beliau mengajukan saya panggil PLN, saya tanya kekuatannya bisa atau tidak, mereka jawab bisa, ya sudah langsung inikan (dibuat 24 jam), kenapa lagi tunggu-tunggu. Tidak lama setelah itu sudah 24 jam, jadi permintaan dengan saya sudah saya penuhi,” kenangnya.
Salah satu tokoh masyarakat Jongkong, Rungsah turut mengenang, dan mengingat jasa Sutarmidji tersebut. Menurutnya selama lima tahun Sutarmidji menjabat sebagai gubernur, telah banyak perubahan pembangunan yang mereka rasakan. “Lima tahun yang lalu (kinerja) bapak menjadi gubernur, sudah kami rasakan sampai saat ini,” ucapnya.
Untuk ke depan, ia berharap bisa lebih banyak sentuhan pembangunan yang bisa dirasakan masyarakat Jongkong. Salah satunya, ia meminta, Sutarmidji mewujudkan jalan kemarau. Yakni jalan yang bisa dilewati di saat musim kemarau, menghubungkan Desa Jongkong Kiri Hilir ke Dusun Kenasau. “Beberapa tahun yang lalu desa kami ini membuat (membuka) jalan kemarau, jadi jalan itu berfungsi pada saat kemarau, saat ini tidak berfungsi. Pada saat kemarau terasa benar (fungsinya) untuk masyarakat baik di sini, ataupun di daerah danau untuk ke Jongkong,” ujarnya.
Rungsah menceritakan, lewat pemerintah desa masyarakat pernah mengusulkan agar jalan tersebut dibangun oleh pemerintah kabupaten (pemkab). Namun karena anggaran pemkab yang terbatas, jalan sepanjang sekitar enam kilometer itu belum bisa diwujudkan.
“Saya yakin bapak terpilih kembali untuk periode kedua, kami titip jalan lintas kemarau sekitar enam kilometer, dengan lebar enam meter. Sudah kami rintis, malah sudah tembus, cuma karena anggaran, tidak bisa dilaksanakan (pembangunannya). Fungsinya bukan kami saja, danau itu, pada saat kemarau, hasil mereka bisa langsung dibawa ke sini lewat jalan itu,” ungkapnya.
Rungsah bersama masyarakat di sana lantas mendoakan, dan siap mendukung, agar pasangan calon Gubernur, dan Wakil Gubernur Kalbar nomor urut 1, Sutarmidji-Didi Haryono (Midji-Didi) bisa terpilih di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kalbar tahun ini. “Kami berdoa, dan siap mendukung bapak bisa terpilih kembali. Harapan kami jalan kemarau ini bisa direalisasikan. Ada empat kecamatan yang bisa menggunakan jalan itu, kalau bisa diwujudkan,” pungkasnya.
Mendengar aspirasi soal jalan tersebut, Midji menyatakan siap untuk membantu. Ia menyebutkan ruas jalan provinsi di akhir masa jabatannya 2023 lalu, masih tersisa sekitar 21 persen yang belum mantap. Ia yakin jika terpilih kembali, itu bisa dituntaskan dalam waktu dua, sampai tiga tahun saja. “Saya pastikan (jalan provinsi) selesai tidak sampai lima tahun. Berikutnya kami akan membantu untuk beberapa ruas jalan kabupaten/kota terutama yang berkaitan untuk percepatan distribusi hasil pertanian, kebun, perikanan, dan lainnya,” ujarnya.
Termasuk jalan kemarau yang diminta masyarakat Desa Jongkong Kiri Hilir. Menurut Midji, itu akan lebih cepat jika dibangun dengan pola kerjasama antara pemerintah provinsi (pemprov) bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI), lewat program Karya Bakti TNI. “Masyarakat kerja bakti dengan TNI, kami hibahkan dananya, ada beberapa tempat kami hibah, Rp2 sampi Rp3 miliar, tapi dikerjakan oleh TNI, dan masyarakat,” ucapnya.
Namun karena jalan tersebut bakal tergenang di saat musim hujan, Midji menyarankan dibangun dengan beton, bukan aspal. Karena aspal akan mudah rusak jika terkena air, dibandingkan beton.
“Kalau diaspal tidak berguna, aspal itu sehebat apapun kita aspal, kalau setiap hari kena air, dan dilalui, maka akan cepat rusak. (jalan) Itu bisa, karena semua janji sudah, ini janji lagi, tapi realistis bisa kita wujudkan. Memang itu bukan jalan provinsi, tapi diberi hibah ke kabupaten, tapi bupatinya harus selaras,” pungkasnya.**
Comment