by

Menakar Calon Ketua DPW FKOB Kalimantan Barat Masa Bakti Periode 2024-2027

Oleh: Mustafa, S.Ag, M.Pd

Perhelatan Musyawarah Wilayah (MUSWIL) Dewan Pimpinan Wilayah Forum Komunikasi Orang Bugis (DPW FKOB) Kalimantan Barat tidak lama lagi akan digelar. Musyawarah Wilayah (MUSWIL) merupakan forum tertinggi dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Forum Komunikasi Orang Bugis (FKOB) setelah selesai akhir masa bakti periode kepengurusan dan untuk mengevaluasi kinerja yang telah dilaksanakan pada masa perioderisasi serta memilih ketua yang akan menakhodai organisasi Forum Komunikasi Orang Bugis (FKOB) untuk tiga tahun kedepan.

Sejak dibukanya pendaftaran bakal calon oleh panitia Muswil DPW FKOB ke-2 tahun 2024 ada beberapa kandidat bakal calon ketua akan bersaing dalam perhelatan demokrasi di organisasi Forum Komunikasi Orang Bugis yang akan menduduki kursi nomor satu di DPW FKOB Kalimantan Barat. Munculnya figur-figur terbaik dan asli orang bugis yang akan memimpin, meneruskan dan memperjuangkan visi dan merealisasikan misi yang dirancang masing-masing kandidat calon ketua yang akan memimpin DPW FKOB Kalimantan Barat masa pengurusan tiga tahun kedepan.

Untuk menghasilkan pemimpin baik dari yang terbaik hendaknya figur ketua DPW FKOB Kalimantan Barat harus memiliki kompetensi, baik dari segi kemampuan managerial oganisasi dan memahami tentang orang bugis serta berkomitmen dalam memajukan, merawat dan melestarikan nilai-nilai budaya dan adat istiadat orang bugis yang telah diwariskan orangtua bugis zaman dahulu, selain itu yang tak kalah penting adalah melaksanakan dan mengamalkan spirit spiritualitas keagamaan bagi masing-masing figur. Tentu figur yang akan memimpin orang bugis dan masyarakat orang bugis khususnya dan umumnya masyarakat luas, karena yang diharapkan adalah figur pemimpin orang bugis menjadi barometer di tengah-tengah masyarakat orang bugis Muslim yang mengamalkan dan melaksanakan ajaran agama.

Pengamalan dan melaksanakan suatu ajaran agama bagi orang bugis yang Muslim tentu tidak terlepas dari al-Quran dan Hadist sebagai pedomannya serta nasehat-nasehat (Sippakatau) yang terdapat dalam kumpulan hukum adat Bugis dan karya sastra La Galigo tentang lima (5) prinsip pesan antara lain: “Upasekku makketening ri limae akketenning mammulanna; ri ada tongeng e matelunna re getteng e; maeppana, Sippakatau e; malimanna, mappesonae; ri Dewata Sauwae”. Artinya “Saya pesankan kamu pada kelima pengangan. Pertama, pada kata benar. Kedua, pada kejujuran. Ketiga, pada keteguhan hati. Keempat, pada saling menghargai atau saling memanusiakan. Kelima, berserah diri kepada Allah SWT, Tuhan YME.” Pesan ini menjadi pedoman bagi figur calon pemimpin orang bugis yang Muslim.

Musyawarah Wilayah (MUSWIL) DPW FKOB akan digelar di Rumah Adat Bugis Saoraja Aliri Mpero yang akan dihadiri oleh pengurus DPD FKOB Kab/Kota sebagai utusan peserta untuk memilih ketua DPW FKOB Kalimantan Barat masa bakti periode 2024-2027. Memilih ketua yang akan pemimpin DPW FKOB Kalimantan Barat. Calon ketua DPW FKOB haruslah memiliki tingkat kepercayaan penuh dari DPD FKOB Kab/Kota. Tentu dalam hal ini adalah menyangkut masalah yang ditokohkan dari orang bugis itu sendiri, memiliki kompeten, memahami, merawat dan melestarikan adat budaya orang bugis yang religius, memiliki pengalaman dalam mempimpin organisasi orang bugis, serta visioner.

Selain itu calon ketua DPW FKOB Kalimantan Barat memiliki pemahaman terhadap permasalahan yang ada di dalam tubuh DPW FKOB Kalimantan Barat, memahami kepentingan DPD FKOB Kab/Kota dan anggotanya serta mampu mencarikan solusi jalan keluar terhadap permasalahan yang ada serta mampu mempersatukan.

Siapapun yang terpilih ketua DPW FKOB harus mampu membesarkan FKOB Kalimantan Barat. Perlu dipahami bahwa Muswil bukan memperebutkan kekuasaan dan jabatan, tetapi Muswil adalah mencari pemimpin yang terbaik untuk menakhodai “Kapal Besar” DPW FKOB Kalimantan Barat.

Siapapun yang terpilih ketua DPW FKOB harus melek terhadap inovasi dan teknologi yang berkembang saat ini sehingga tidak akan ketinggalan jaman. Selain itu untuk bisa menjadi besar haruslah bersinergi dan membuka jaringan, yang tentunya dengan tatanan organisasi yang lebih baik. (*)

*Penulis Sekretaris DPD Forum Komunikasi Orang Bugis Kota Pontianak.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed