Pontianak, Media Kalbar
Walaupun Kebakaran Hutan dan lahan (Karhutla) di Kalbar tahun ini hampir tidak ada, namun antisipasi dan kesiapan stacholder mesti siap.
” kita sambut baik kegiatan ini kerjasama dengan BNPB pusat, supaya tenaga kita terlatih, sudah tau koordinasi seperti apa, siapa dan harus berbuat apa, lebih trampil lagi, agar lebih optimal dalam penanganan bencana.” kata Pj. Sekda Provinsi Kalbar Samuel kepada sejumlah awak media usai membuka kegiatan Simulasi Penanggulangan Bencana Provinsi Kalbar tahun 2021 di hotel Mercure Pontianak, Selasa (5/10/21).
Kegiatan ini diterangkan oleh Utomo selaku Widiaswara Ahli Madya sebagai penanggungjawab pendamping kegiatan bahwa kegiatan ini berlangsung selama 3 hari.
“ini dilaksanakan oleh BNPB tahun ini ada 6 atau 7 provinsi. di Kalimantan ada di Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat, kalau di Kalbar ada dua sering terjadi yaitu banjir dan Karhutla, namun dipilih Karhutla yang sering terjadi.” kata Utomo.
Utomo juga menjelaskan bahwa simulasi ini meliputi Gladi ruang dan gladi lapang, karena situasi pandemi kita laksanakan di ruangan dengan desain pos-pos satgas dan peralatan kerja saat terjadi bencana.
Ditegaskan oleh utomo bahwa target kegiatan stacholder lebih terlatih dalam penanganan bencana Karhutla.
Ditempat yang sama Kepala BPBD Provinsi Kalbar Cristianus Lumano menambahkan diharapkan dengan gladi posko, apabila terjadi Karhutla sudah siap semua.
Diterangkan saat ini Karhutla memang hampir tidak ada, namun hotspot tetap terdeteksi masih ada hari ini 174 hotspot di Kalbar tersebar di Sanggau 28, Ketapang 2, Sintang 79, Kapuas Hulu 11, Sekadau 54, Bengkayang 1, Landak 32 dan Melawi 3. (amad)
Comment