by

Pelestarian Budaya dan Potensi Ekonomi dalam Tari Jepin Massal, Sebuah Langkah Maju untuk Pontianak

PONTIANAK, Media Kalbar

Pengamat hukum dan kebijakan publik, Dr. Herman Hofi Munawar mengapresiasi Penjabat (PJ) Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, yang sukses menyelenggarakan acara Tari Jepin massal dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-253 Kota Pontianak. Acara yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari para siswa hingga masyarakat umum, dinilai sebagai langkah positif dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya lokal.

Menurut Herman Hofi, penyelenggaraan Tari Jepin massal ini tidak hanya sekedar menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga berperan penting dalam proses pewarisan nilai-nilai budaya bangsa kepada generasi berikutnya. Hal ini penting untuk menjaga kekayaan budaya daerah, yang merupakan bagian integral dari identitas dan jati diri masyarakat Pontianak.

“Budaya lokal mencerminkan nilai-nilai, kepercayaan, dan sejarah suatu kelompok masyarakat. Melalui program PJ Wali Kota ini, ikatan sosial dan silaturahmi antarwarga semakin diperkuat. Ini menjadi fondasi penting dalam menjaga keberagaman dan kebersamaan, terutama di tengah tahun politik yang kerap memanas,” ujar Dr. Herman Hofi. Senin, 21/10/2024.

Selain aspek budaya, acara Tari Jepin massal juga dinilai memiliki potensi ekonomi yang signifikan. Kegiatan ini diyakini mampu menarik kunjungan wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, sehingga memberikan dampak positif bagi perekonomian Kota Pontianak yang saat ini dinilai sedang dalam situasi kritis.

“Pemkot Pontianak perlu terus berinovasi untuk menarik wisatawan. Kota ini memiliki potensi besar, baik dari segi seni budaya maupun alam, namun belum sepenuhnya dioptimalkan. Sebagai contoh, Sungai Kapuas memiliki nilai ekonomis yang besar namun belum dikelola secara maksimal. Pemkot perlu memperhatikan hal ini demi menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya Herman Hofi.

Pengembangan seni budaya di Pontianak juga masih menjadi perhatian. Saat ini, belum ada balai seni budaya yang memadai, dan pembinaan terhadap sanggar-sanggar seni masih minim. Oleh karena itu, diperlukan perhatian lebih dari Pemkot dalam mendukung pengembangan seni budaya tradisional. Dengan dukungan yang memadai, potensi seni dan budaya di Kota Pontianak dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan, memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat setempat.

Pengamat menekankan bahwa pengembangan warisan budaya lokal juga perlu dilakukan melalui revitalisasi seni dan budaya tradisional, pembinaan komunitas seni, serta pengembangan program pendidikan budaya. Pemanfaatan teknologi untuk mempromosikan budaya lokal juga menjadi kunci penting dalam menjaga relevansi budaya di tengah perubahan zaman.

“Optimalisasi ini hanya bisa tercapai dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, akademisi, serta pelaku seni dan budaya. Pemkot Pontianak perlu memberikan dukungan kebijakan, anggaran, dan infrastruktur yang memadai. Di sisi lain, masyarakat juga harus terlibat aktif dalam pelestarian budaya lokal serta menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi wisatawan,” tutupnya, Dr. Herman Hofi Munawar.

Acara Tari Jepin massal ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi Pemkot Pontianak untuk terus berinovasi dalam memajukan kota, baik dari segi budaya, ekonomi, maupun pariwisata. (*/Amad)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed