by

Pemberlakuan Parkir Portal Satu Pintu Mendapat Penolakan Keras dari Pedagang UMKM

Pontianak, Media Kalbar

Puluhan Pedagang UMKM di Perusda Perusahaan Aneka usaha yang berlokasi di jalan Sultan Abdurrahman No.103 Kota Pontianak, Melakukan Aksi damai Menolak Dengan diberlakukannya sistim Portal di pintumasuk di lokasi Perusda, Selasa (7/3/2023) sekitar pukul 8.00 Wib.

Jumheri Lembasa Salah satu perwakilan peserta Aksi Damai Yang diikuti puluhan aksi oleh Pedagang Kios Yang bernaung di UMKM Perusda Aneka Usaha Provinsi Kalimantan Barat kepada sejumlah awak media ia mengatakan keberatan Pemberlakuan Portal Parkir di lokasi Perusda.

Di katakan nya Sejak diberlakukan nya Portal dipintu masuk dilokasi Perusda Perusahaan aneka usaha berdampak dengan pendapatan kami selaku pedagang yang bernaung di UMKM.

“Kami sebagai pedagang kecil. dalam beberapa tahun ini yang, seharus nya Pemerintah Daerah bersama sama duduk satu meja, dengan diadakan nya Portal di ambil alih Vendor tentunya berdampak terhadap mata pencarian kami sebagai Pedagang yang ada dilokasi ini, dan Intinya kami UMKM Disini menolak dengan adanya Pemasangan Portal,” Ucapnya.

Masih ditempat lokasi yang sama beberapa ibu ibu pedagang pemilik Kios UMKM mengeluhkan di pasangnya Portal di Perusda ini, karena berdampak kepada usaha kami.

Dengan Bertuliskan sepanduk yang dibawa oleh ibu ibu UMKM, ia berharap kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat turun kan harga Sewa kios.

Peserta aksi damai juga mengatakan dengan ada nya One Gate sistim/ portal satu pintu yang dibuat juga berpotensi membuat kemacetan lalu lintas dan lakalantas karena akses masuk berada pada pertigaan jalan Protokol ,yaitu jalan Sultan Abdurahman dan jalan Sulawesi, apalagi karena gate yang dibuat akses nya bercampur antara kendaraan roda dua dan roda empat.

“Mereka mengatakan Pemerintah dalam hal ini pemerintah Provinsi Kalbar yang memiliki aset seharus nya memberi dukungan materi dan kebijakan guna membantu UMKM, Supaya bisa berkembang ,bukan sebalik nya membuat UMKM semakin terpuruk di akibatkan aturan dan kebijakan yang sewenang wenang dan arogan.” Pungkasnya. (Tim/MK)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed